SLAWI, korantegal.com – Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Jateng mengapresiasi para petugas penyekatan PPKM Darurat di wilayah Kabupaten Tegal. Sebagai wujud apresiasinya itu, MPW PP memberikan makanan dan susu kepada para petugas tersebut.
Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan Ormas PP ini diawali dengan pemberian makanan dan susu kepada petugas penyekatan di gerbang perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Minggu pagi (25/7/2021). Bantuan berupa makan siang, susu segar dan buah itu, juga diberikan kepada petugas penyekatan di wilayah Kabupaten Tegal lainnya.
Koordinator Pos 1 MPW PP Jateng, Putra Fajar Sanjaya mengatakan, giat sosial kemasyarakatan itu intruksi langsung Ketua MPW PP Jateng Bambang Eko. Hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi dari masyarakat yang diwakilkan ormas PP. Selama PPKM Darurat, petugas yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan relawan lainnya, dinilai telah melaksanakan program tersebut dengan baik. Hal itu terbukti dengan tidak adanya gesekan di masyarakat terkait penyekatan di sejumlah akses masuk Kabupaten Tegal.
“Kami diberikan pesan terimakasih kepada jajaran Polres Tegal, Kodim 0712 Tegal, Brigif -4 Dewa Ratna, Danyon 407 dan petugas lainnya. Kami menilai positif petugas di lapangan yang telah membantu masyarakat Kabupaten Tegal,” katanya.
Menurut dia, bantuan makan siang, susu segar dan buah diberikan kepada seluruh petugas jaga di titik penyekatan mulai dari perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kota Tegal hingga wilayah Slawi. Bantuan diperkirakan lebih dari 150 paket dan akan disesuikan dengan jumlah petugas di lapangan.
“Kami bagian dari masyarakat yang secara riil melihat petugas sangat ramah dan baik terhadap masyarakat, sehingga tidak ada gesekan seperti di daerah-daerah lainnya,” terangnya.
Fajar juga menilai petugas penyekatan adalah pejuang yang nyata di zaman sekarang. Mereka secara sopan dan santun mengatur masyarakat. Petugas juga telah bekerja keras agar penyebaran Covid-19 bisa dikendalilan. Terlebih, mereka berjaga siang malam dengan rela meninggalkan keluarga.
“Risikonya tinggi baik tertular Covid-19 dan gesekan dengan masyarakat. Tapi, di Kabupaten Tegal bisa aman terkendali,” pungkasnya.
(Jeki)