Scroll kebawah untuk baca artikel
Politik

Caleg Perindo Ini Rela Dipotong Tangannya Jika Korupsi

×

Caleg Perindo Ini Rela Dipotong Tangannya Jika Korupsi

Sebarkan artikel ini
SLAWI – Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Perindo ini memang berbeda dengan caleg lainnya. Betapa tidak, caleg yang bernama Ade Windiarto ini rela dipotong tangannya jika dirinya korupsi saat sudah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tegal.
 
“Silahkan potong tangan saya, jika saya korupsi,” kata Ade yang saat ini tinggal di wilayah RT 23 RW 06 Desa Pesarean, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.
 
Pria berusia 35 tahun ini nekat melakukan janji itu karena dirinya ingin mensejahterakan masyarakat tidak mampu. Untuk menuju ke Gedung Parlemen, dia memang tidak memiliki modal besar. Karena dia hanya buruh harian lepas. Walau demikian, tapi dia tidak akan gentar melawan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang memiliki modal besar.
 
“Modal saya adalah semangat dan doa. Intinya, saya ingin menegakkan keadilan. Saya akan menghindari money politik,” kata Ade yang mengaku sempat berprofesi sebagai jurnalis di media lokal Tegal.
 
Terjun ke dunia politik bukan hal yang baru bagi dirinya. Pada tahun 2004, Ade juga sempat mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Namun gagal. Karena lokasi daerah pemilihannya tidak berada di tempat tinggalnya sekarang. Buruh pembuat tralis pintu besi yang bekerja kepada tetangganya itu, kembali berjuang untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) di 2019. Sebagai buruh harian lepas, dia hanya mendapatkan honor yang minim. Jika tidak berangkat, dia tidak dibayar oleh majikannya.
 
“Hari ini saya tidak berangkat, jadi tidak dibayar,” ucapnya.
 
Kenapa dirinya terjun ke dunia politik, karena dia merasa adanya ketidakadilan di lingkungannya. Banyak masyarakat miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Termasuk dirinya yang hidup pas-pasan, juga tidak mendapatkan kartu sakti untuk kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. 
 
“Jika masyarakat masih fragmatis, maka negara tidak akan berkembang,” ujar Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Adiwerna (Forkomad) itu. 
 
Bacaleg yang sempat mengeyam pendidikan kuliah hingga semester 5 ini, akan melawan budaya money politik yang kental di masyarakat. Visi misi yang telah dibuatnya juga telah disodorkan ke masyarakat sekitar. Dia mendapatkan respon positif dari keluarga, masyarakat dan teman-teman dalam organisasi yang diikutinya. Pria berkacamata yang juga menjabat Ketua Divisi Komunikasi LPK Cabang Tegal, dan Koordinator Gerakan Peduli Sosial Masyarakat (GPSM) ini, bertekat ingin memperjuangkan masyarakat kecil. 
 
“Saya tidak akan mengecewakan masyarakat kalau saya sudah jadi anggota dewan,” janji suami dari Indrawati,37, itu. (yuli haryono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.