KRAMAT, korantegal.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy minta stok beras di Gudang Bulog dihabiskan atau tidak boleh ditimbun, harus didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat (PKM) Program Keluarga Harapan (PKH). Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat melakukan inspeksinya di Gudang Bulog Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Rabu (30/09/20) siang.
“Saya minta stok beras dihabiskan dan dipastikan sampai ke penerima manfaat, tidak boleh ditumpuk agar ada perputaran kembali beras baru dari petani. Sesuai arahan Presiden, ketika stok beras ini sudah kosong dan dikeluarkan dari gudang Bulog, harapannya bisa segera menyerap kembali beras dari petani lokal. Sehingga petani kita bisa terjamin penghasilannya dan nilai tukarnya memadai,” ujar Muhadjir.
Saat melakukan monitoring program bantuan beras ini, Muhadjir mengungkapkan, ada empat aspek yang menjadi syarat bantuan sosial (bansos) beras PKH, yaitu ketersediaan beras, kualitas beras, bobot beras dan kesiapan pendistribusiannya. “Secara umum, di gudang ini, ketersediaan berasnya memadai, mutunya bagus, memenuhi standar kualitas medium, bahkan di atasnya. Bobot juga sudah sesuai, 15 kilogram per karungnya,” katanya.
Terkait mekanisme penyalurannya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan pentingnya komitmen transporter atau penyedia jasa pengiriman barang. Menurutnya, transporter bertanggung jawab, menjamin bantuan beras PKH sampai ke rumah KPM. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur itu menegaskan, pendistribusian beras bantuan tidak boleh dikumpulkan di satu titik, karena dipastikan menimbulkan kerumunan KPM.
“Kalaupun harus didrop di titik tertentu semisal RW, e-warong, atau kelurahan, pastikan itu merupakan titik yang mendekatkan dengan KPM PKH. Tanggung jawab transporter tidak boleh lepas, harus segera didistribusikan ke KPM ,” lanjut dia.
Muhadjir menjelaskan, bantuan sosial beras ini merupakan bantuan tambahan yang diberikan kepada KPM PKH dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk mengurangi dampak Covid-19. “Sesuai Instruksi Presiden Joko Widodo, beras ini disalurkan guna meringankan beban masyarakat, terutama para KPM PKH dalam menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19,” terang Muhadjir.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Menko PMK yang berkenan mengecek langsung kondisi beras yang akan dibagikan kepada warga penerima bansos PKH di Kabupaten Tegal. Umi pun menitip pesan kepada jajaran Bulog Divre Pekalongan agar selalu menjaga komitmen kerjasamanya dengan Pemkab Tegal dalam pangadaan dan pendistribusian bansos beras dari APBD Kabupaten Tegal dengan kualitas sesuai kontrak, termasuk waktu pemberiannya yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat jumlah.
“Jika melihat kondisi beras bansos yang ada di Gudang Bulog Munjungagung saat ini mutunya bagus, sesuai standar kualitas beras medium yang kita beli dari pendanaan APBD Kabupaten Tegal,” terang Umi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang dan Dandim 0712/ Tegal Sutan Pandapotan Siregar serta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati. (OI)