Scroll kebawah untuk baca artikel
SosialTegal - Slawi

Cegah Pencemaran Lingkungan, Bupati Tegal Luncurkan Program Sedekah Minyak Jelantah

×

Cegah Pencemaran Lingkungan, Bupati Tegal Luncurkan Program Sedekah Minyak Jelantah

Sebarkan artikel ini
Bupati Tegal, Dra. Hj. Umi Azizah saat meluncurkan program sedekah minyak jelantah

SLAWI, korantegal.com – Bupati Tegal Umi Azizah resmi meluncurkan program sedekah minyak jelantah yang digagas oleh Rumah Sosial Kutub. Peluncuran ini dilakukan pada Selasa (23/02/2021) pagi di Balai Desa Ujungrusi Adiwerna. Lewat program ini, Umi berharap dapat mencegah serta menekan pencemaran lingkungan.

Karena, lanjutnya minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan yang terkategori limbah bahan berbahaya dan beracun. Apalagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang, tentunya memiliki efek yang membahayakan bagi kesehatan karena kandungan karsinogeniknya dapat memicu tumbuhnya sel kanker.

“Di kota-kota besar, minyak jelantah ini banyak diperjualbelikan, dipakai oleh usaha rumahan untuk menekan ongkos produksi. Harganya yang terbilang murah antara empat ribu hingga enam ribu rupiah per liternya menjadikan para pelaku usaha nakal leluasa meningkatkan margin keuntungan tapi mengesampingkan kesehatan konsumennya,” kata Umi.

Berkaitan dengan itu, lewat program Kabupaten Tegal Tersenyum gerakan sedekah minyak jelantah ini dapat diketahui oleh masyarakat. Di samping itu mengedukasi serta menyadarkan arti pentingnya pola hidup sehat, diawali dari pengolahan makanan yang sehat terutama pemakaian minyak goreng layak konsumsi hingga menumbuhkan perilaku penanganan minyak jelantah yang aman dan ramah lingkungan.

“Saya yakin, melalui pendekatan edukasi, penumbuhan jejaring komunitas peduli di masing-masing unit lingkungan dan upa6a promotif yang dilakukan secara terus menerus, melibatkan ibu-ibu dan pemanfaatan kanal media sosial tentunya akan bisa mengetuk hati, membangkitkan kesadaran lebih banyak pihak untuk kemudian menggerakan kaki dan tangan masyarakat kita bersedekah minyak jelantah,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub Suhito menjelaskan bahwa selama ini masyarakat hanya membuang minyak jelantah ke saluran air seperti wastafel, saluran drainase atau bahkan menggunakannya kembali hingga habis. Padahal, jika minyak jelantah dibuang sembarangan akan mencemari lingkungan dan tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Suhito menyampaikan arti tersenyum berarti terima sedekah minyak jelantah untuk mereka. “Tersenyum berarti simbol kebahagian, sebuah kebahagiaan untuk ibu-ibu yang tak lagi bingung kemana minyak jelantah mereka akan dibuang. Simbol kebahagiaan juga karena terlepas dari rasa bersalah membuang sembarangan minyak jelantah ke saluran air atau lingkungan dan simbol kebahagian karena bisa bersedekah melalui limbah yang dianggap sepele namun bisa memberi manfaat yang sangat luas untuk orang-orang yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Program yang merupakan kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai  pihak untuk bersama mewujudkan Indonesia Tersenyum ,” jelas Suhito.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi berharap program ini bukan hanya memperbaiki indeks kualitas air di Kabupaten Tegal saja, tetapi juga akan terus menginspirasi masyarakat secara luas agar kualitas sumber daya masyarakat semakin baik dan lingkungan dapat terjaga dengan baik. (OI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.