Scroll kebawah untuk baca artikel
Rubrik Cipok

Inilah Kisah Sedih Deeway Gembel “Presiden Ikan Cupang” Hingga Menjadi Orang Sukses

×

Inilah Kisah Sedih Deeway Gembel “Presiden Ikan Cupang” Hingga Menjadi Orang Sukses

Sebarkan artikel ini
Deeway Gembel 'Presiden Ikan Cupang' (kanan) saat ngobrol soal perjalanan hidupnya dengan fans dan penggemarnya.

TEGAL, korantegal.com – Dedi Yusolianto yang akrab disapa Deeway Gembel ini ternyata memiliki kisah kelam sebelum dijuluki sebagai Presiden Ikan Cupang Indonesia oleh fans dan penggemarnya. Dulu, sekitar 10 tahun yang lalu, Deeway bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang pekerja serabutan yang tidak jelas pendapatannya. Dia pernah menjadi tukang potong rambut, fotografer freelance hingga menjadi pengangguran. Untuk menghidupi istri dan anak-anaknya, ia selalu kesulitan. Meski begitu, ia tak pernah pesimis atau putus asa. Pria berambut pirang ini selalu berdoa dan berikhtiar. Bahkan, acapkali Deeway meminta ibu kandungnya untuk mendoakan dirinya.

“Ibu saya lah yang selalu mendoakan saya agar saya sukses. Termasuk istri tercinta saya juga mendoakan saya,” kata Deeway, usai ziarah di makam almarhum ayahnya, di Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Senin malam (29/3/2021).

Selain berdoa, Deeway juga selalu mengasah otaknya dan berupaya agar bisa membahagiakan ibunya serta keluarganya. Diawali dari kecintaannya terhadap ikan cupang, Deeway akhirnya berternak ikan tersebut. Sebenarnya, dia hoby dengan ikan cupang sejak tahun 1986. Namun, hobinya sempat kandas karena Deeway melanjutkan sekolahnya di SMA Muhammadiyah Margasari, Kabupaten Tegal.

“Sejak SD sampai SMP (di Jakarta Utara) saya sudah main ikan cupang. Tapi setelah SMA, saya pindah ke Tegal. Sehingga saya tidak ternak ikan (cupang) lagi,” ujarnya.

Namun, lanjut Deeway, ketika tahun 2011, ia kembali berternak ikan cupang di rumahnya, di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kala itu, ikan cupang belum booming seperti sekarang ini. Harganya juga masih standar. Konsumennya hanya berkutat anak-anak SD dan SMP. Meski begitu, pria kelahiran Jakarta pada tahun 1974 ini tak pernah patah semangat. Dia tetap menjalani usahanya itu bersama istrinya.

“Penghasilan saya waktu itu sangat kecil. Bahkan untuk makan keluarga saya saja kurang. Akhirnya saya selalu meminjam uang ke ibu saya untuk menafkahi istri saya,” kisah Deeway.

Ketika tahun 2016, Deeway mulai menemukan jalan menuju kesuksesannya. Dengan modal kamera bekasnya, ia membuat konten video ikan cupangnya sendiri. Kala itu, ia belum berani muncul di layar kamera. Ia hanya merekam ikan cupangnya yang disertai dengan suaranya. Lalu, hasil rekaman videonya itu diupload di Youtube. Lambat laun, Deeway pun mulai berani muncul di kamera setelah hasil penjualan ikannya semakin banyak. Bahkan, dia juga nekat membuat konten video peternak ikan cupang milik teman-temannya. Hingga akhirnya, followernya pun semakin banyak dan Deeway mendapatkan penghasilan dari Youtube dan Instagram.

“Alhamdulillah, penghasilan saya sekarang sudah mencapai Rp 100 juta per bulan. Itu hanya dari Youtube dan Instagram,” kata Deeway.

Kendati pendapatannya besar, tapi Deeway tak pernah sombong. Dia selalu berpenampilan sederhana dan alakadarnya. Tak luput, dia juga mengembalikan uang yang dipinjam dari ibunya sendiri. Semula, ibunya tak mau menerima, karena ibunya ikhlas membantunya. Namun, Deeway tetap memberikan uang itu karena sudah niat dari awal akan mengembalikan.

“Saya sangat berterimakasih sekali kepada ibu. Beliaulah yang membantu saya ketika keluarga saya terpuruk,” ucapnya.

Menurut Deeway, jika ingin menjadi orang sukses, caranya mudah. Selain berdoa dan berikhtiar, juga harus berbakti kepada orang tua serta selalu bersedekah.

“Sebagian rejeki kita adalah milik orang lain yang membutuhkan. Maka kita harus bersedekah. Itu kuncinya,” tutupnya. (jeki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.