Scroll kebawah untuk baca artikel
PeristiwaTegal - Slawi

Asyik Main Bola, Dua Remaja di Tarub Kabupaten Tegal Tersambar Petir

×

Asyik Main Bola, Dua Remaja di Tarub Kabupaten Tegal Tersambar Petir

Sebarkan artikel ini
Korban selamat Ali Farhan (17) sedang dalam perawatan medis di RS. Suradadi (foto: istimewa)

TARUB, korantegal.com – ‎Dua remaja asal di Kabupaten Tegal tersambar petir saat sedang bermain sepakbola. Saat itu, dua kesebelasan sedang mengikuti pertandingan sepakbola persahabatan antardesa. ‎Peristiwa tragis tersebut terjadi di Desa Mangunsaren, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jumat (2/4/2021).

Kapolsek Tarub Iptu Slamet Ibnu Akbar mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB di lapangan sepakbola Desa Mangunsaren. Tiba-tiba ada petir yang menyambar dua orang di antara mereka hingga keduanya terpental dan tak sadarkan diri, satu di antaranya tewas.

‎”Itu anak-anak sedang main bola, mau dimulai babak kedua cuaca mendung, belum hujan, tiba-tiba ada kilatan petir. Langsung menyambar dua orang yang mengakibatkan satu meninggal dan satu lagi pingsan,” kata Ibnu.
Korban meninggal yakni Saeful Anas (15), warga Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, sedangkan korban yang pingsan ‎yakni Ali Farhan (17), warga Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

Menurut Ibnu, kedua korban langsung dibawa rekan-rekannya ke Puskesmas Tarub setelah tersambar petir. Namun ‎korban bernama Saeful Anas akhirnya meninggal meski sempat mendapat perawatan medis.

“K‎orban yang meninggal ada luka bakar sedikit di bagian dada sebelah kiri. Kalau korban yang satu lagi setelah dirujuk ke RSUD Suradadi kondisinya tidak apa-apa, hanya syok,” ujarnya.

Ibnu memastikan penyebab kematian korban yang meninggal adalah sambaran petir berdasarkan pemeriksaan dokter Puskesmas Tarub.

‎”Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Keluarga sudah menerima kalau ini musibah,” ucapnya.

Pasca kejadian itu, Ibnu mengatakan pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan desa sudah mengimbau agar kedua tim kesebelasan untuk tidak bertanding sepakbola terlebih dahulu karena pertimbangan kondisi cuaca.

“Pertandingan sepakbola yang digelar itu bukan turnamen, tapi pertandingan persahabatan biasa,” imbuhnya.

 

 

sumber : suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.