Scroll kebawah untuk baca artikel
Brebes - BumiayuSejarah

Sejarah Pembangunan Masjid Agung Brebes

×

Sejarah Pembangunan Masjid Agung Brebes

Sebarkan artikel ini
Masjid Agung Brebes tempo dulu. sumber foto : Sudanto Ponco Sularso

BREBES, korantegal.com – Pada tanggal 1 Juli 1809, Kyai Sura Patih dari Krawang diangkat menjadi Bupati Brebes sebagai Bupati yang kelima dengan gelar Raden Adipati Ariya Singasari Pranatayuda I.

Surat pengangkatan ditandatangani oleh Raden Adipati Ariya Singasari Pranatayuda I dikenal pula sebagai Khalifatullah Sayidin Panetep Panatagama atau dipanggil Kyai Sura yang memerintah pada tahun 1809-1836. Pada masa Beliaulah mulai di Bangun Masjid yang berada di Alun-alun Brebes.

Renovasi pertama Masjid Agung peninggalan Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Panatayuda I, pada saat itu masih sederhana dan sering ditimpa banjir dari luapan sungai pemali, maka sejalan dengan pembangunan tanggul yang baru selesai pada tahun 1932-1933 oleh Bupati Raden Adipati Ariya Sutirta Pringgahaditirta yang memerintah 1931-1942, Masjid Agung ini diratakan dengan tanah kemudian dibangun lagi, sesuai dengan prasasti yang terdapat di tembok Masjid Agung.

“Saking hada-hada nipoen Bupati Raden Toemenggoeng Soetirto Pringgohadirtirto kabangoen malih hing hungsoem 1932 AD”. Ditempat yang sama dan diperluas 2162 m2 dan ditinggikan pondasinya.

Sebagai pengganti Bupati Brebes Raden Adipati Ariya Singasari Pranatayuda I adalah Ariya Singosari Panatayuda II sampai pada Ariya Singosari Panatayuda III. Setelah itu tidak ada lagi Bupati Brebes dari keturunan Kerawang.

Bupati Kerawang yang bernama Dalem Wirasuta yang bergelar Singaperbangsa IV atau Adipati Panatayuda I adalah pindahan Galuh Ciancang pada tahun 1656. Dalem Wirasuta diangkat menjadi Karawang oleh Sunan Amangkurat I dari Mataram.

Galuh Ciancang diduduki secara berturut-turut oleh:

  1. Dalem Apun Candramerta atau Raden Tumenggung Candramerta (Kakak Dalem Wirasuta, 1656-1658),
  2. Dalem Demang Sutabaya atau Raden Adipati Singanagara, adik dari Dalem Wirasuta, 1658-1675,
  3. Dalem Wiranagara atau Raden Tumenggung Warganata (anak Dalem Wirasuta, 1675-1683),
  4. Dalem Apun Puspanagara atau Raden Tumenggung Jiranagara ( anak Dalem Wirasuta, 1683-1685),
  5. Pangeran Warganala I (putra Pangeran Girilaya, menantu Singanagara, 1685-1700),
  6. Dalem Apun Candranagara (anak Candramerta, 1700-1714)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.