SLAWI, korantegal.com – Tradisi “temanten tebu” atau pernikahan tebu Pabrik Gula (PG) Pangka mendandai datangnya musim giling atau musim panen tebu akan segera berlangsung. Tradisi tersebut yakni menikahkan dua batang tebu sebelum masuk ke penggilingan, yang sebelumnya sudah di arak menggelilingi pabrik.
Manager Pabrik Gula (PG) Pangka Tri Agung Wahyudi mengatakan, tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen tebu tahun 2018.
“Pengantin tebu pria diambil dari Kebun Kertasinduyasa TSS 1, dengan nama Bagus Prakosa Adhitama bin VMC 7616 dan pengantin tebu wanita diambil dari Kebun Kalisoka TSS 1 dengan nama Roro Arum Larasmadu binti PSJT 941,” paparnya.
Acara temanten tebu digelar di Pabrik Gula (PG) Pangka, Rabu (9/5) dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Direksi PTPN IX , Ketua DPC APTRI wilayah kerja PG. Pangka , Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta kepala desa dan tokoh masyarakat sekitar.
Agung menjelaskan proses giling rencananya akan memakan waktu 110 hari dimulai pada Minggu Kliwon , 20 Mei 2018 yang didahului dengan pemanasan ketel pada hari Selasa Pahing, 11 Mei 2018 lalu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono, dalam sambutannya mengapreasiasi acara temanten tebu yang menyuguhkan aktrasi sarat makna budaya dan menjadi hiburan masyarakat sekitar.
“Penyelenggara selamatan giling ini berfungsi sebagai media untuk mempererat kekerabatan sosial, mulai dari petani tebu, karyawan dan manajemen pabrik, pemerintahan hingga seluruh elemen masyarakat yang dikemas menarik menjadi daya tarik bagi wisatawan,” paparnya.
_oka_
