“Saya berharap, hal ini bisa terlaksana di rumah. Kita juga memberikan pembelajaran untuk makan bersama kepada anak-anak bagaimana membangun kebersamaan,” ujar Dadang Somantri.
Dari hasil evaluasi terkait dengan menu, Dadang menjelaskan, masih ada anak-anak yang tidak terbiasa makan sayur. Sehingga tadi ada beberapa anak yang tidak menghabiskan sayur karena mengaku tidak suka sayur.
“Selain itu, ada juga anak yang tidak menyukai makanan olahan. Seperti tadi ada perkedel tahu. Rata-rata masih ada yang menyisakan satu atau separuh. Hal ini perlu kita evaluasi, apakah mereka secara keseluruhan atau hanya sebagian saja,” imbuhnya.
Pj. Wali Kota mengingatkan, bahwa ini merupakan tantangan bagi Pemkot Tegal dan para guru. Untuk dapat memberi pemahaman kepada anak-anak tentang nilai manfaat sayur, protein, karbohidrat dan makanan yang bergizi untuk tubuhnya.
“Ia berharap kedepan anak-anak mulai menyukai sayur dan mau makan sayur. Termasuk dengan buah-buahan, tadi ada anak-anak yang tidak menyukai pisang. Ini perlu kita carikan buah-buahan lain sebagai vitamin pengganti,” pungkasnya.
Pelaksanaan gladi Makan Bergizi Gratis pada setiap kelas juga ada petugas dari Dinas Kesehatan yang bertugas mengecek konsumsi makan anak. Berapa persen menu yang tidak disukai dan yang disukai anak.
(BBM)