SLAWI, korantegal.com – Rumah warga di Jalan Mawar RT 3 RW 5 Kelurahan Pekembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, terancam ambruk. Hal itu dikarenakan gerusan air Sungai Pekembaran saat hujan lebat yang terjadi pada Jumat (20/4) lalu. Kini, gerusan air sungai tersebut juga mengancam rumah warga lainnya.
Pantauan di lapangan, Sungai Pekembaran yang mengalir dari arah selatan ke utara, terus menyempit dengan adanya bangunan. Terutama, penyempitan sungai di bagian barat yang membuat aliran air menghantam tebing sungai bagian timur. Sementara itu, tebing rumah milik Tarsono yang berada bibir sungai bagian barat, ambrol setelah dihantam arus deras. Pondasi rumah itu menggantung, dan tembok belakang rumah ambrol akibat hantaman arus sungai tersebut. Kendati terdapat bangunan beronjong, namun tebing yang ambrol berada di atas bangunan tersebut. Camat Slawi Elya Hidayah bersama Lurah Pakembaran Puji Suripto, didampingi petugas DPU Kabupaten Tegal Chaerudin dan pemilik rumah Tarsono mengecek lokasi longsornya tebing Sungai Pakembaran, kemarin.
“Saya minta agar segera diperbaiki, karena khawatir rumah ambruk,” kata Tarsono yang hidup bersama istri, menantu dan anaknya itu, sempat keluar rumah saat tebing sungai longsor. Terlebih, melihat tembok belakang rumah jebol akibat benturan arus sungai itu. Bahkan, pondasi rumah belakangnya sudah menggantung.
“Masih menempati rumah ini. Tapi, selalu khawatir saat arus sungai meluap,” katanya.
Lurah Pakembaran Puji Suripto menuturkan, pihaknya sudah mengecek lokasi terjadinya longsor saat kejadian, dan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Laporan itu mendapatkan respon positif dari Pjs Bupati Tegal, Sinoeng N Rachmadi, dan menugaskan Camat Slawi untuk meninjau lokasi longsor.
“Pengecekan hari ini (kemarin-red), sudah dilaporkan ke Pjs Bupati. Kami berharap agar segera ada penanganan cepat,” pintanya.
Ditambahkan, bangunan rumah milik Tarsono terbilang baru sekitar 2 tahun lalu dibangun. Namun, penyempitan sungai di bagian barat wilayah Desa Perdagangan, Kecamatan Dukuhwaru itu membuat arus menghantam tebing sungai di bagian timur yang masuk wilayah Kelurahan Pakembaran.
“Jika tidak segera ditangani, maka ada sekitar tiga rumah lainnya yang ikut tergerus arus sungai,” ujarnya.
_dest_