Scroll kebawah untuk baca artikel
Tegal - Slawi

Hutan Pohon Jati Balapulang Kebakaran

×

Hutan Pohon Jati Balapulang Kebakaran

Sebarkan artikel ini
Petugas damkar Kabupaten Tegal tengah berupaya memadamkan api yang membakar hutan pohon jati di tepi Jalan Raya Tegal - Purwokerto, tepatnya di wilayah Kecamatan Balapulang, Jumat (17/08/2018) sekitar pukul 18.15.

BALAPULANG – Hutan pohon jati Balapulang, Kabupaten Tegal dilalap sijago merah. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/8). Beruntung tidak korban jiwa dalam insiden itu.

Menurut informasi di lokasi, kebakaran hutan jati yang berada di tepi Jalan Raya Tegal – Purwokerto itu terjadi pada pukul 18.00. Api melalap sedikitnya 1000 meter pohon jati. Diduga, kebakaran itu karena ada warga yang membakar sampah di sekitar lokasi.

“Tiba-tiba api menjalar ke pohon jati. Asapnya mengepul. Itu kejadiannya sekitar jam enam sore. Sepertinya ada warga yang membakar sampah sembarangan,” kata Jenal (57), warga Balapulang yang saat itu berada di lokasi.

Melihat itu, warga langsung panik. Mereka bergegas melaporkan kejadian itu ke Perhutani KPH Balapulang selaku pengelola hutan di wilayah tersebut. Sebagian warga juga ada yang berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tapi api tidak padam. Warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke balai desa dan kecamatan yang dilanjutkan ke petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Tegal.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Karena lokasi kebakaran jauh dari pemukiman warga,” ucapnya.


Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal Berlian adjie melalui Kabid Linmas dan Damkar Kusnadi mengaku saat mendapat laporan itu, pihaknya langsung menuju ke lokasi. Dalam waktu tidak lama, api yang menghanguskan hutan pohon jati itu berhasil dipadamkan.

“Kami dapat laporan dari Kasi Trantib. Kami langsung menuju lokasi. Api berhasil kami padamkan dalam waktu 20 menit,” ujarnya.

Dia menduga kebakaran itu karena kelalaian warga. Luas lahan pohon jati yang terbakar sekitar 1000 meter persegi.

“Armada dan personel damkar yang berada di Pos Slawi dan Adiwerna langsung kami kerahkan ke lokasi,” tandasnya.

Sementara, pihak Perhutani KPH Balapulang belum bisa dikonfirmasi sampai berita ini diterbitkan. Saat wartawan korantegal.com mencoba menghubungi melalui telephon selluler, pihak Perhutani tidak memberikan jawaban. (jacky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.