SLAWI, korantegal.com – Pemerintah Kabupaten Tegal serius membentuk kembali branding Tegal sebagai Jepangnya Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tegal Umi Azizah saat menerima audiensi dari perwakilan Toyota di Ruang Kerja Bupati, Kamis (14/11) sore. Pasalnya, perusahaan yang berasal dari Negeri Matahari Terbit ini akan menggandeng Pemkab Tegal dalam pengembangan ekosistem industri.
Pengembangan ekosistem industri ini, nantinya akan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal yang akan menjadi salah satu supplier sparepart Toyota. Bupati Tegal berharap pengembangan ekosistem industri yang memanfaatkan LIK Takaru ini dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tegal sejalan dengan visi misi Umi-Ardie tahun 2019-2024.
“Saya ingin pengembangan ini secepatnya diimplementasikan. Syukur-syukur tidak lebih dari dua tahun dimulai dari sekarang,” imbaunya.
Salah satu perwakilan dari Toyota Dany menyampaikan bahwa dalam pengembangan ekosistem industri juga melibatkan YPTI Yogyakarta, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI), Metindo Era Sakti, Trimitra Marganda Unggul.
“Masing-masing mempunyai peran tersendiri, seperti YPTI dan ATMI dapat mensinergikan ke beberapa sekolah menengah maupun perguruan tinggi atau politeknik dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,” tuturnya.
Lebih lanjut, IKM logam adalah bagian dari ekosistem itu tersendiri. Karena IKM tersebut akan memproduksi sparepart yang digunakan Toyota dalam membuat mobil. “Tegal akan menjadi salah satu supplier Toyota. Namun dalam memproduksi, setiap IKM perlu pendampingan. Maka dari itu kita menggandeng beberapa perusahaan yang ahli dibidangnya. Karena untuk menghasilkan produksi yang bagus perlu adanya pendampingan,” kata Dany.
Sementara itu, Kabid Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka (Ilmeta) Dinas Perinaker Kabupaten Teg Irsyad mengungkap perkembangan pengembangan ekosistem industri sampai saat ini sudah pada tahap roadmap atau pemetaan. Dengan memanfaatkan LIK, yang menyediakan berbagai tempat seperti laboratorium, pelatihan, ruang material center sampai tempat produksi harapannya akan menjadi LIK percontohan di level nasional. “Jadi semuanya terbungkus di Kabupaten Tegal, dari hulu sampai hilir semuanya lengkap, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, tempat produksi, penyedia mesin produksi sampai hasil produksi dan semuanya terintegrasi ke Toyota,” jelasnya. (OI)