SLAWI, korantegal.com – Semakin bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal membuat petugas kesehatan perlu lebih banyak alat rapid test untuk menskrining kelompok atau komunitas rentan terpapar sebagai deteksi dini yang jika hasilnya reaktif akan dilanjutkan uji usap atau swab test. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji saat menerima bantuan 2.000 alat rapid test dari Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Dapil IX Jawa Tengah Nur Nadlifah kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, Kamis, (17/09/2020) di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal.
Hendadi mengatakan, bantuan alat uji cepat tersebut sangat diperlukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal. “Akan kami gunakan alat rapid test ini untuk mendeteksi dini secara cepat kelompok rentan, komunitas yang berpotensi besar terpapar Covid-19. Mereka yang hasilnya reaktif akan kita lanjutkan dengan pengujian spesimen swab,” katanya.
Menurutnya, Dinkes Kabupaten Tegal saat ini hanya memiliki 1.000 alat rapid saja. Jumlah tersebut tentunya masih jauh dari memadai. Sedangkan, melihat grafik trend pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus meningkat, setidaknya Kabupaten Tegal membutuhkan 20.000 alat rapid test.
Senada dengan itu, Bupati Tegal Umi Azizah selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid -19 Kabupaten Tegal mengungkapkan rasa terimakasihnya atas bantuan yang telah diberikan. “Saya sangat berterimakasih atas bantuan yang sudah ibu Nadlifah berikan. Memang alat inisangat kami butuhkan, mengingat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal terus meningkat,” ungkapnya.
Umi menambahkan, pihaknya sangat berharap ada tambahan alat rapid test lagi untuk Kabupaten Tegal. Menurutnya, alat tersebut sangat penting sebagai alat skrining, mendeteksi warga terduga terpapar Covid-19 untuk kemudian ditindaklanjuti dengan uji usap. Umi mengakui, stok alat uji cepat yang dimilikinya semakin menipis, sedangkan kasus konfirmasi jumlahnya semakin bertambah, termasuk kemungkinan munculnya klaster-klaster penularan seperti keluarga dan perkantoran.
“Wabah Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka, sebagai makhluk yang rentan terpapar, kita wajib berikhtiar dengan mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, jaga jarak, dan hindari kerumunan serta selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT,” tutupnya. (AD)