SLAWI, korantegal.com – Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal pasca libur Lebaran Idul Fitri 1442 hijriah naik dua kali lipat. Dari grafik harian Covid-19 terlihat mulai ada peningkatan tajam penambahan kasus positif yang terjadi sejak Selasa (18/05/2021) hingga sekarang dengan rata-rata 56 kasus positif baru per hari. Padahal sebelumnya, dari tanggal 1 hingga 17 Mei 2021, rata-rata penambahannya 25 kasus baru per hari. Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, Jumat (04/06/2021).
Demikian pula dengan kasus kematian akibat infeksi Covid-19 juga bertambah dari 31 kasus menjadi 47 kasus kematian pada periode waktu tersebut, atau meningkat 51 persen. Hendadi pun menyayangkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 setiap kali usai libur panjang. Pasalnya, jika ditarik dari data awal Maret 2021 hingga pertengahan Mei 2021 lalu, jumlah rata-rata penambahan harian kasus positif Covid-19 Kabupaten Tegal relatif landai, sekitar 18 orang per harinya.
Menurutnya, lonjakan kasus tersebut terjadi karena aktifitas dan mobilitas warga yang meningkat saat libur jelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriah. Di samping itu, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan melemah.
“Kami mendapati, kepatuhan pasien positif Covid-19 tanpa gejala untuk mengisolasi diri secara mandiri masih belum baik. Mereka tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya dengan ke luar rumah. Banyak pula kami mengalami penolakan saat dilakukan pelacakan dan uji usap pada keluarga atau kerabat yang menjadi kontak eratnya,” kata Hendadi.
Hendadi menjelaskan, klaster keluarga masih menjadi penyumbang terbesar kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal. Setidaknya ada 18 klaster keluarga yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan seperti Lebaksiu, Pangkah, Dukuhturi, Slawi, Pagerbarang, Dukuhwaru, dan Tarub.
“Ada klaster salat ied yang terjadi di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang yang mengakibatkan 67 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Lalu klaster kontak erat pemudik atau pelaku perjalanan di Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong yang mengakibatkan 41 orang warganya terinfeksi virus corona. Di Desa Bumijawa juga ada klaster minimarket dimana sebanyak delapan orang terpapar Covid-19,” ujarnya.
Hendadi mengungkapkan jika akumulasi jumlah kasus positif Kabupaten Tegal hingga Jumat (04/06/2021) ini mencapai 7.308 orang dengan jumlah kasus aktif 517 orang, sembuh 6.469 orang dan meninggal dunia 322 orang atau 4,4 persen dari akumulasi kasus positif keseluruhan.
Sementara itu, ditanya soal ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal, Hendadi menjelaskan jika dari 401 tempat tidur di sembilan rumah sakit yang ada saat ini sudah terisi 54 persen. “Dari 401 bed yang kita sediakan sudah terisi 216 bed, masih tersedia 185 bed. Sedangkan untuk ruang ICU pasien Covid-19, dari 22 ruangan yang ada sudah terisi 11,” ungkapnya. (OI/HN)