Slawi – Realisasi nilai investasi di Kabupaten Tegal tahun 2023 mampu melebihi target. Hal ini dibuktikan dengan data realisasi nilai investasi kabupaten berpenduduk 1,6 juta jiwa ini yang mencapai Rp2,04 triliun atau 127,47 persen dari nilai target yang ditetapkan sebesar Rp1,6 triliun.
Informasi ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tegal Kosim, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (06/02/2024) pagi.
Menurut Kosim realisasi investasi terus menunjukkan sinyal positif, sehingga pihaknya optimis Kabupaten Tegal akan selalu menjadi daerah tujuan investasi. Apalagi sudah ada lima kawasan peruntukan industri (KPI) yang disiapkan untuk menampung kebutuhan lahan industri berskala besar di wilayah Kecamatan Warureja, Suradadi, Kramat, Lebaksiu dan Margasari.
Selain itu, upah minimum Kabupaten Tegal (UMK) dinilainya sangat kompetitif di kisaran Rp2,10 juta per bulan di tahun 2023 dan Rp2,19 juta per bulan di tahun 2024.
Perkembangan investasi yang didominasi penanaman modal asing melalui pembangunan pabrik industri padat karya diyakini ikut andil mengurangi angka pengangguran terbuka Kabupaten Tegal dari 9,64 persen di tahun 2022 menjadi 8,6 persen di tahun 2023.
Sehingga tidak heran jika investasi menjadi sektor unggulan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja bagi penduduknya.
“Tenaga kerja kita tersedia banyak dan setiap tahun ada pertumbuhan angkatan kerja baru. Sehingga investasi ini, khususnya industri padat karya bisa mengurangi pengangguran lewat penciptaan lapangan kerja baru,” ucap Tosim.
Adapun rincian realisasi investasi berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan triwulan empat tahun 2023 ini mencakup penanaman modal asing (PMA) senilai Rp1,36 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp525,21 miliar, dan sisanya Rp155,603 miliar dari usaha mikro.
“Selama 12 bulan, realisasi investasi di Kabupaten Tegal tahun 2023 didominasi PMA. Nilainya Rp1,36 triliun atau 85 persen capaian nilai investasi secara keseluruhan yang sebesar Rp2,04 triliun,” ujarnya.
Dari nilai total investasi tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap 6.289 orang tenaga kerja Indonesia dan 91 orang tenaga kerja asing.
Kosim pun menuturkan perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja sekaligus menjadi investor terbesar di Kabupaten Tegal sepanjang tahun 2023 adalah PT Adonia Footwear Indonesia dan PT Leea Footwear Indonesia.
“Dengan masuknya dua pabrik besar pembuat alas kaki seperti Adonia dan Leea Footwear di KPI Lebaksiu sudah akan menyerap sekitar 8.000 orang tenaga kerja. Sehingga dari sini tentunya akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal pada umumnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Kosim membeberkan jika masih ada pelaku usaha yang belum mematuhi penyampaian LKPM yang menghambat pencapaian realisasi investasi tahun 2023. Terkait kendala ini, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya seperti bimbingan teknis, fasilitasi kendala dari para pelaku usaha, melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha hingga melakukan sosialisasi melalui media daring maupun cetak.
“Kami berharap tahun 2024 ini, realisasi investasi di Kabupaten Tegal lebih meningkat lagi, melampaui target seperti dua tahun sebelumnya,” pungkasnya. (NN/EW/hn)