SLAWI, korantegal.com – Bupati Tegal Umi Azizah mengapresiasi produksi laptop karya anak dari dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kabupaten Tegal. Hal tersebut disampaikan Umi saat menerima audiensi perwakilan dua SMK Negeri tersebut di ruang kerjanya, Kamis (22/04/2021) siang.
Selain itu, Bupati Umi juga mendukung proses produksi perakitan laptop tersebut. Menurutnya, penjualan laptop rakitan SMK ini selain menjadi peluang bisnis yang menguntungkan juga bisa mendidik dan membuka peluang kerja di bidang perakitan alat elektronik.
“Kemampuan anak-anak SMK merakit laptop sendiri sudah satu keunggulan, lebih-lebih ini bisa di branding dan diproduksi dalam jumlah banyak, tentunya kita patut mengpresiasi,” kata Umi.
Namun demikian, apresiasi saja menurutnya tidak cukup. Harus ada komitmen di masyarakat konsumen, termasuk pemerintahan untuk membeli dan menggunakan produk SMK tersebut. Umi meyakini, dengan dukungan komponen berkualitas dan kendali mutu yang baik saat proses perakitan, laptop produksi SMK ini akan mampu bersaing. Terlebih, lanjutnya, jika ditunjang dengan layanan purna jual.
Umi menambahkan, strategi promosi juga sangat memengaruhi pengenalan produk ini di pasaran. “Dari harga jualnya sudah cukup bersaing, tinggal strategi promosinya. Karena ini produk rakitan dalam negeri tentunya konsep kecintaan dan bangga membeli produk buatan Indonesia tentu bisa dikedepankan,” sarannya.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dukuhturi Teguh Santoso mengungkapkan jika komponen elektronik pada laptop rakitan ini berasal dari Perusahaan Axioo dan Acer. Sebelum memasuki fase produksi, kedua perusahaan tersebut memberikan pelatihan terpadu kepada siswa dan guru melalui program pendidikan untuk penyiapan tenaga terampil dengan mensinkronkan kurikulum sekolah dengan industri, menyelenggarakan workshop berkelanjutan bagi guru dan pembelajaran berbasis IT serta validasi sertifikasi bertaraf internasional.
Teguh menambahkan, jika dalam proses perakitan ini pihaknya menggandeng SMK Negeri 1 Bumijawa. Namun, masing-masing sekolah kemudian memilih membuat merek dagang sendiri. Untuk laptop SMK Negeri 1 Dukuhturi, Teguh menyematkan merek Smekar, sedangkan SMK Negeri 1 Dukuhturi melabelinya NesbuOne.
Saat ini, pihaknya sudah memroduksi 50 unit laptop. Ditanya soal harga, Teguh mengungkapkan jika harga tersebut menyesuaikan spesifikasi. “Kisarannya mulai dari Rp 3 juta sampai dengan Rp 6 juta,” kata Teguh.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bumijawa Joko Pramono menambahkan ada dua tipe laptop NesbuOne memiliki 2 tipe pertama. Tipe pertama adalah Nesbu i34120 dengan spesifikasi processor intel core i3 gen 10, memory 4 gigabyte, SSD 120 GB dan display 14,1 inci sudah terinstal sistem operasi Windows 10. Tipe kedua adalah Nesbu N44128 dengan spesifikasi processor intel celeron, memory 4 gigabyte, HD 128 GB dan display 14,1 inci, belum terinstal sistem operasi.
“Untuk pembeliannya bisa langsung ke SMK Negeri 1 Bumijawa dengan garansi satu tahun replacement atau penggantian baru jika ada kerusakan yang disebabkan bukan kesalahan pengguna. Di sana, pembeli bisa juga bisa melihat proses perakitan,” terang Joko.
Di akhir sesi audiensi, baik Teguh maupun Joko berharap pemerintah daerah dapat membantu pemasaran produk SMK tersebut. “Kami berharap, Pemkab Tegal bisa ikut memasarkan karya anak-anak SMK. Dengan berkembangnya produk ini nanti, maka proses pendidikan kejuruan untuk mencetak tenaga terampil akan semakin dinamis, disamping membantu membuka lapangan kerja baru untuk para lulusannya,” pungkasnya.
(OI/BBM)