Scroll kebawah untuk baca artikel
Tegal - Slawi

Kekeringan di Kabupaten Tegal Semakin Parah

×

Kekeringan di Kabupaten Tegal Semakin Parah

Sebarkan artikel ini
SLAWI – Wilayah Kabupaten Tegal saat ini dilanda musim kemarau. Akibatnya, kekeringan di wilayah tersebut semakin parah. Kekeringan terparah berada di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Warureja, Suradadi dan Jatinegara. Melihat kondisi itu, Pemkab Tegal tidak tinggal diam. Pemkab bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) langsung menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 20 tangki.
 
“Air bersih ini akan kami salurkan ke Kecamatan Suradadi, Jatinegara, dan Warureja,” kata Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Tegal, M. Nur Ma’mun, Jumat (3/8) pagi.
 
Menurutnya, pendistribusian air bersih itu akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dibagikan di wilayah Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi. Jumlahnya 4000 liter dan 6000 liter. Sedangkan sisanya, akan dibagikan di wilayah Warureja dan Suradadi. 
 
“Bantuan ini khusus untuk warga yang membutuhkan,” ujarnya.
 Selain dari Pemkab Tegal, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal juga masih rutin membagikan air bersih. Hingga 2 Agustus lalu, PMI sudah menyalurkan bantuan air bersih di 12 desa yang tersebar di tiga kecamatan tersebut. 
 
“Pembagian kami lakukan secara bergilir,” kata Staf Humas PMI Kabupaten Tegal Muhamad Ilman, Jumat (3/8).
 
Ke 12 desa itu yakni Desa Kedungkelor, Banjaragung, Banjarturi, Rangimulya (Kecamatan Warureja), Purwahamba, Kertasari, Gembongdadi, (Kecamatan Suradadi), Penyalahan, Tamansari, Lebakwangi, Lembahsari, dan Dukuhbangsa (Jatinegara).
Sejak 17 Juli hingga 2 Agustus tercatat total bantuan air bersih yang sudah disalurkan ke 12 desa tersebut sebanyak 156.000 liter atau 26 tangki. Jumlah bantuan terbanyak disalurkan ke wilayah Kecamatan Warureja yakni mencapai 90.000 liter karena merupakan wilayah yang terparah terdampak kemarau.
 
“Untuk jumlah KK (kepala keluarga) penerima manfaat 7.959 KK, sedangkan jumlah jiwa ada 23.101,” terangnya.
 
Menurut Ilman, sejauh ini bantuan air bersih dari PMI yang bekerjasama dengan BPBD dan sejumlah komunitas seperti RAPI dan juga BKK Slawi baru disalurkan ke 12 desa di tiga kecamatan tersebut. “Untuk kecamatan lain kemungkinan sudah ada permintaan tapi belum terjadwal dari markas,” pungkasnya. (neila)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.