SLAWI – Warung Lesehan Seafood Lamongan Bu Anny yang sempat viral di media sosial (medsos) karena harganya selangit atau diluar kewajaran, akhirnya ditutup sementara. Penutupan warung lesehan yang berada di sebelah barat kantor Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah itu dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Satpol PP dan jajaran Muspika Slawi, Pemkab Tegal. Mereka ramai-ramai mendatangi rumah kontrakan pemilik warung Bu Anny yang bernama Mutiani ini, di Kelurahan Kagok, Slawi, Jumat (31/5/2019).
“Warung Bu Anny kami minta untuk tutup sementara lebih dulu,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti.
Dia terpaksa melakukan itu supaya ketok harga tidak terulang kembali. Selama ini, warung Bu Anny kerap ketok harga terhadap pembeli. Harga yang diberikan tidak wajar. Dua orang pembeli bisa diketok harga Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta. Padahal mereka hanya makan kepiting satu porsi, cah kangkung, nasi, dan es teh. Akibat ketok harga itu, warung Bu Anny viral di sejumlah medsos.
“Warung ini kami tutup sementara sambil menunggu proses pengaduan dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Tegal dalam waktu dekat ini,” ujar Suspriyanti.
Dia mewanti-wanti kepada seluruh pedagang makanan di Kabupaten Tegal supaya mencantumkan daftar harga menunya. Warga yang hendak membeli juga harus cerdas. Tanyakan lebih dulu harganya sebelum membeli.
“Jadilah konsumen yang cerdas supaya tidak diketok harga,” pesannya.
Bupati Tegal Umi Azizah mengaku prihatin dengan ketok harga itu. Selain membuat resah banyak pihak dan memperburuk citra wilayahnya, tindakan pemilik warung juga dianggap merugikan banyak konsumen. Termasuk pedagang kaki lima yang berada di sekitarnya. Terlebih, ini sudah yang kali keduanya. Pada tahun 2018 lalu, Pemkab Tegal sudah pernah memberikan pembinaan dan peringatan keras kepada Mutiani (pemilik warung Bu Anny) agar mencantumkan harga pada daftar menunya.
“Dulu juga sudah mencuat kasus bu Anny ini dan viral di media sosial. Dan kami sempat menegur dan membinanya. Tapi sekarang malah diulangi lagi,” keluh Umi.
Sementara, Mutiani mengaku jika harga yang dipatok ke konsumen sudah wajar. Karena bahan seafood yang dimasaknya berkualitas super. Mendapat pernyataan itu, tim gabungan dari Pemkab Tegal ini langsung memberikan pembinaan kembali terhadap Mutiani. Termasuk menjelaskan secara rinci harga baku makanan sea food di pasaran. Setelah dijelaskan tentang harga yang sebenarnya, Mutiani mengakui jika harga yang diberikan kepada konsumen sangat mahal. Mutiani akhirnya menandatangi surat pernyataan untuk mencantumkan harga pada daftar menu.
“Kami minta maaf,” ucapnya.
Ketidakwajaran harga makanan di Warung Lesehan Bu Anny juga diakui Raharjo, pemilik rumah kontrakan dimana Mutiani tinggal saat ini. Raharjo mengaku dirinya sempat menjadi korban karena harus membayar mahal makanannya. Hal itu terjadi sebelum Mutiani mengontrak di rumahnya.
“Saya salah satu korbannya,” ucapnya singkat. (jeki)