BOJONG, korantegal.com – Pandemi Covid-19 hingga kini belum berakhir. Tak heran, perekonomian masyarakat belum berjalan normal. Mengingat hal itu, Kamar Dagang Industri (Kadin) Kabupaten Tegal bakal bergerak untuk menumbuhkan perekonomian tersebut.
“Di tengah pandemi yang belum berakhir ini, kami akan memulihkan ekonomi dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kami sudah melakukan bimbingan terhadap UMKM binaan DPMPTSP dan komunitas UMKM lainnya. Kami mencoba untuk merubah mindset para UMKM agar lebih berkembang,” kata Ketua Kadin Kabupaten Tegal, H Mokhammad Amin, usai menggelar Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) Kadin Kabupaten Tegal tahun 2021 di Rumah Makan Watu Jajar Bojong, Kamis (28/10/2021).
Dia menjelaskan, mindset yang akan ditularkan kepada para UMKM, yakni bagaimana UMKM tersebut bisa naik kelas. Tidak hanya usaha mikro, tapi bisa meningkat menjadi usaha kecil, menengah bahkan besar. Salah satunya dengan memasukan unsur teknologi dalam mengembangkan UMKM. Sebab, di era digital UMKM sudah harus menggunakan teknologi untuk produksi dan pemasaran.
“Mau tidak mau, UMKM harus melek teknologi,” ujar Amin
Menurutnya, dalam melangkah mengembangkan UMKM dibutuhkan mapping UMKM agar tercipta data base yang akurat. Hal itu dilakukan agar tidak tumpang tindih dalam kebijakan dan pembinaan. Selama ini, dari 144 ribu UMKM, baru 6 ribu UMKM yang sudah berizin. Kondisi tersebut dibutuhkan kerjasama agar semua UMKM melakukan pembenahan, baik dari segi izin, managemen dan lainnya. Sementara itu, untuk permodalan UMKM akan berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga keuangan, perbankkan, bank pemerintah, Koperasi, BPR dan lainnya.
“Saat ini, lembaga keuangan dan perbankkan kelebihan uang dan kesulitan menyalurkan dananya untuk sektor riil. Ini kesempatan UMKM untuk mendapatkan modal,” ungkapnya.
Untuk program Kadin lainnya, lanjut Amin, akan berupaya membantu desa-desa dengan program Edu Kadin. Program itu untuk mengembangkan BUMDes dan desa wisata dengan pembinaan SDM dari mulai managemen, pengelolaan, pemasaran dan lainnya.
“Kadin masuk ke desa-desa karena dana di desa besar, tapi jika tidak dikelola dengan baik, maka manfaat terhadap masyarakat tidak besar,” ujarnya.
Dia menambahkan pula, Kadin juga berencana berkolaborasi dengan Pemkab Tegal terkait dengan pengelolaan Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) di Kalibakung. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal untuk kerjasama tersebut. Hingga kini, kerjasama itu belum ada kejelasan.
“Kami berencana menjadikan WKJ sebagai centra oleh-oleh, termasuk di Trasa juga sudah koordinasi dengan Bupati untuk dikelola Kadin,” pungkasnya. (jeki)