“Peringatan Hari Batik turut membantu roda perekonomian dari sektor batik serta sesuai tagline Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan yaitu Mina Batik berarti mengembalikan kejayaan perikanan dan terus melestarikan industri batik,”terangnya.
Salah satu peserta flashmob berbatik dari KKI Pekalongan, Paula Wiwit Harsiwi mengaku senang bisa turut berpartisipasi dalam flashmob di Hari Batik ini. Ia tidak merasa kesulitan berflashmob meski menggunakan kebaya yang dipadupadankan dengan rok batik.
“Kami merasa nyaman-nyaman saja. Kali ini saya pakai kebaya yang dibalut dengan rok motif batik Sekar Jagat. Kami merasa bangga, Batik menjadi warisan budaya Indonesia dan sudah dipatenkan. Sebab, ada fenomena beberapa anak milenial yang meninggalkan busana tradisional sebagai ciri khas Indonesia khususnya kebaya. Padahal, kebaya ini bisa di mix and match dengan kain batik pasti akan menambah modis dengan mengutamakan kearifan lokal yang ada,”pungkasnya.
Flashmob ini diikuti oleh berbagai komunitas, pelajar, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK, Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Pekalongan, OPD dan sebagainya sejumlah 1.500 orang.
(Dian/BBM).