“Hal itulah yang kami harapkan sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dengan target 4 tahun, tapi dari Kementerian Pertanian menargetkan bisa tercapai dalam waktu 2 tahun. Ini sangat luar biasa sekali, Saya berharap kolaborasi ini bisa terus berkelanjutan,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati membeberkan, lahan baku sawah di Kota Pekalongan Tahun 2024 ini seluas 723,45 hektar. Meski dengan lahan terbatas, namun hal ini tidak mengurungkan semangat Dinperpa untuk bisa berdaya saing seperti kabupaten/kota lain dalam mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional. Sejak adanya program penanggulangan banjir dan rob di Kota Pekalongan, terdapat 95 hektar yang tadinya lahan sawah tersebut tergenang rob kini sudah mengering dan menjadi potensi yang luar biasa untuk bisa dimanfaatkan kembali menjadi lahan sawah dalam rangka memproduksi pangan pokok untuk mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Pemkot Pekalongan melalui Dinperpa bersama Kodim 0710/Pekalongan, BBPSI Biogen, dan Yayasan Tasnim. Awalnya kami merencanakan lahan demonstration pilot (demplot) ini seluas 5 hektar, namun ternyata lahan eks rob ini pada saat musim kemarau sangat ekstrem sekali dengan kandungan kadar Total Dissolved Solids (TDS) yang sangat tinggi mencapai 8.643 TDS dan salinitas tinggi sebesar 18 Parts Per Thousand ( PPT ), sehingga membutuhkan perlakuan khusus,” ujar Lili.
Dengan keterbatasan anggaran dan sarana dan prasarana serta kondisi yang ekstrem ini, lanjut Lili menyebutkan, akhirnya Dinperpa bisa melaksanakan demplot ini seluas 1,2 hektar. Kegiatan demplot ini berada di area lahan sawah Kelompok Tani Harapan Jaya Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Pelaksanaan dimulai dari Bulan Juni sampai Bulan November 2024 yang dimulai dengan pembukaan lahan dan penyemprotan pestisida dengan menggunakan drone.
Berdasarkan hasil ubinan dari BPS untuk padi Biosalin 1 dengan kadar salinitas 7 Part Per Million ( PPM ), produktivitasnya dihitung sebesar 7,1 ton per hektar. Diseberang sana Alhamdulillah pada saat tanam yang sama juga menghasilkan 10 ton per hektar. Saat ini per tanggal 14 November 2024 dengan umur padi kurang lebih 94 hari setelah hari tanam akhirnya bisa dipanen bersama. Hal ini menunjukkan bahwa, varietas padi Biosalin bisa tumbuh di lahan eks rob.