Scroll kebawah untuk baca artikel
Komunitas Tegal

Sambil Ngabuburit, Komunitas Onthel Desa Paketiban Bagikan Takjil

×

Sambil Ngabuburit, Komunitas Onthel Desa Paketiban Bagikan Takjil

Sebarkan artikel ini
Komunitas Sepeda Onthel Desa Paketiban (Kompak) Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

PANGKAH, korantegal.com – Sejumlah pecinta sepeda tua yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Onthel Desa Paketiban (Kompak) Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, membagikan takjil kepada masyarakat, Minggu sore (18/4/2021). Pembagian takjil gratis itu sekaligus untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Kepala Desa Paketiban, Alif Agus Anggono, yang tergabung dalam komunitas itu mengatakan, pembagian takjil dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Yakni, di jantung atau tengah-tengah desa, di perbatasan dan di sekitar balai desa. Jumlah takjil yang dibagikan mencapai ratusan bungkus. Sasaran utama penerima takjil yakni para pengendara sepeda motor dan pengayuh sepeda.

“Anggaran takjil ini, kita remojong atau iuran. Yang penting bisa membantu masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa,” kata Alif, sapaan akrab Kepala Desa Paketiban ini.

Setelah pembagian takjil, para pecinta sepeda tua ini buka puasa bersama (bukber) di Balai Desa Paketiban. Mereka tampak bersatu meski ada beberapa anggota Kompak yang usianya masih muda. Menurut Alif, jumlah anggota Kompak sekitar 135 orang. Mereka tidak hanya dari Desa Paketiban, tapi juga dari berbagai desa di Kecamatan Pangkah. Diantaranya, Desa Talok, Kedungbanteng, Pangkah, Rancawiru dan Balamoa.

“Kompak ini berdiri sejak tahun 2020. Selama satu tahun ini, kami sudah sering menggelar kegiatan sosial,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, sebelum bulan Ramadhan, Kompak juga rutin gowes di hari Minggu pagi. Selain gowes, para pecinta sepeda tua yang sebagian diikuti ibu-ibu rumah tangga ini juga kerap membantu orang yang sedang sakit.

“Jadi kalau ada anggota atau keluarganya yang sedang sakit, kita ramai-ramai mendatangi rumahnya dan memberikan bantuan uang,” ujarnya.

Alif menegaskan, pembagian takjil ini tetap patuh pada protokol kesehatan. Para anggota wajib memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun. Bahkan, anggota Kompak juga membagikan masker kepada masyarakat yang melintas di depan balai desa.

“Protokol kesehatan tetap kita utamakan. Jangan sampai menimbulkan klaster,” tandasnya. (jeki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.