Slawi, korantegal.com – Satu orang warga asal Kelurahan Slawi Wetan Kecamatan Slawi dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien perempuan berinisial EYK (28) yang bekerja sebagai karyawati lembaga perbankan di Kota Tegal tersebut kini menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi. Kasus ini menambah jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit menjadi dua orang, keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.
Melalui sambungan telepon, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal dr. Joko Wantoro hari Sabtu (30/5) malam mengatakan, EYK sebelumnya sempat menjalani rapid test mandiri di Rumah Sakit Mitra Keluarga dengan hasil reaktif pada tanggal 18 Mei 2020. Menindaklanjuti hal tersebut, dilakukan pemeriksaan swab pertama oleh pihak rumah sakit pada tanggal 19 Mei 2020 dengan hasil negatif dan inkonklusif. Kemudian dilakukan swab ulang pada tanggal 26 dan 27 Mei 2020, hasilnya positif.
“Secara klinis kondisinya baik, tidak ada keluhan sakit ataupun gejala Covid-19. Bahkan suhu tubuhnya pun normal di angka 36,4 derajat celcius. Mempertimbangkan kondisinya ini, maka pasien pun dirujuk perawatannya di Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi,” kata Joko.
Ditanya soal penyebab tertularnya pasien ini, Joko pun menuturkan, jika pihaknya sedang melakukan penelusuran informasi mulai dari riwayat perjalanan pasien hingga orang-orang terdekatnya. “Dari hasil penelusuran tersebut baru bisa kita tracing kontak erat maupun kontak dekatnya, termasuk dugaan terjadinya penularan. Terlebih, profesi yang dijalaninya mengharuskan ia berinteraksi dengan banyak orang,” ujarnya.
Joko pun mengklarifikasi soal status salah seorang warga Desa Jatimulya Kecamatan Lebaksiu yang dijemput petugas medis untuk diisolasi di Rumah Sakit Harapan Sehat. Warga asal Jatimulya tersebut, lanjut Joko, statusnya bukan orang dalam pemantauan atau ODP, pasien dalam pengawasan atau PDP terlebih terkonfirmasi positif. “Ia kita jemput karena hasil rapid testnya reaktif sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan mengambil sampel swabnya di rumah sakit,” terangnya.
Rapid test pada warga asal Desa Jatimulya tersebut dilakukan secara mandiri sebagai syarat perjalanan ke tempat kerjanya di luar kota, mengingat profesinya di bidang pelayaran. Joko menambahkan jika kondisi klinis warga Desa Jatimulya tersebut baik dan tidak ada keluhan sakit. “Kiranya warga tidak perlu resah. Patuhi saja anjuran pemerintah dan awali dari kedisiplinan diri beserta keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan, maka itu yang akan menyelamatkan kita, terhindar dari infeksi virus Corona. Jangan jauhi keluarganya, apalagi sampai menstigma negatif, karena itu tidak akan menolong,” pintanya.