Scroll kebawah untuk baca artikel
Berita UtamaInspire Slawi

Tekan Risiko Kesehatan, Djarum Foundation Gelar Layanan Medis Gratis di Ponpes Nurul Hikmah

×

Tekan Risiko Kesehatan, Djarum Foundation Gelar Layanan Medis Gratis di Ponpes Nurul Hikmah

Sebarkan artikel ini
Bupati Tegal Umi Azizah berfoto bersama pengurus Djarum Foundation dan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku saat penyerahan bantuan pelayanan kesehatan masyarakat di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Sabtu (23/09/2023).

Bojong – Sebanyak 681 orang yang tinggal di dalam dan di luar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hikmah Desa Tuwel, Kecamatan Bojong menerima layanan medis berupa pemeriksaan dan pengobatan gratis, Sabtu (23/09/2023). Kegiatan pelayanan medis masyarakat ini diselenggarakan Djarum Foundation melalui program Djarum Sumbangsih Sosial bersama Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) dan Komunitas Sahabat Tiga Surau.

Kegiatan pelayanan kesehatan ini dihadiri perwakilan pusat Djarum Foundation Ivana Lie dan Roscoe. Selain itu ada RSO PT Djarum Semarang Widya Pergodie, DSO PT Djarum area Tegal Kukuh Adi. Sedangkan dari YBSI, hadir secara langsung founder Hisnindarsyah dan Ketua Umum YBSI Virly Mavitasari.

Bupati Tegal Umi Azizah yang juga pengasuh Ponpes Nurul Hikmah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada Djarum Foundation yang telah memperhatikan aspek kesehatan di lingkungan pendidikan pesantren.

“Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Mari, kita manfaatkan layanan ini untuk memeriksakan kesehatan warga, kiai, ustadz, ustadzah, pengurus pondok, dan para santri.,” tutur Umi.

Menurutnya, santri merupakan sumber daya manusia Indonesia yang akan mengisi dan menggerakkan roda pembangunan. Selain disiapkan sebagai agen pendidikan keagamaan di masyarakat, mereka juga dilatih pemberdayaan ekonomi umat melalui program santripreneurship.

Namun demikian, pola kehidupan sederhana santri di lingkungan pondok dan kebiasaan menggunakan sarana bersama seperti sanitasi dan makanan berpotensi pada risiko kesehatan. Sehingga dari hasil pemeriksaan kesehatan ini akan menjadi evaluasi pengasuh dalam membangun budaya sehat di lingkungan pondok pesantren.

“Layanan Djarum Foundation ini merupakan bagian dari upaya pemerataan layanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup, mendukung program Indonesia Sehat. Sehingga kolaborasi peran dari sektor swasta sangat diperlukan untuk membangun Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Sementara itu, pimpinan Ponpes Nurul Hikmah KH Muhammad Ircham menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih karena institusi pendidikan yang dipimpinnya ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan layanan kesehatan gratis yang juga menyasar warga di sekitar pondok pesantren.

Di tempat yang sama, founder YBSI Hisnindarsyah mengatakan jika program Djarum Sumbangsih Sosial ini merupakan upaya sinergis pihaknya dan Djarum Foundation untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Pelayanan medis ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di sekitar pondok pesantren, termasuk para santri, pengurus, dan pengasuh pondok pesantren,” ujar Hisnindarsyah.

Dia pun mengapresiasi adanya dukungan dari Pemkab Tegal, Djarum Foundation dan pengasuh Ponpes Nurul Hikmah. Selain itu, kolaborasi dokter umum yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Umum Nahdlatul Ulama (PDNU) turut membantu kelancaran pemeriksanaan kesehatan ratusan warga dan santri ini.

Hisnindarsyah yang aktif di kepengurusan pusat (PDNU) sekaligus koordinator bidang kesehatan Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Jawa Timur menjelaskan jika pada kegiatan ini, selain dilakukan pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi juga dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan pembagian obat gratis.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, paling banyak ditemukan warga yang menderita hipertensi, penyakit kulit, dan permasalahan pada gigi. Selain tindakan kuratif, pihaknya juga memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat sehingga warga secara mandiri dapat mencegah penyakit tersebut.

“Pelayanan medis kali ini kami menerjunkan 35 tenaga kesehatan. Kita ingin rubah stigma negatif yang melekat di lingkungan pondok pesantren. Jika dulu santri panuan, kudisan dan banyak yang terinfeksi penyakit kulit, maka era sekarang santri ini harus bersih, baunya wangi, wajahnya cerah, sehat dan tidak mudah sakit,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal  Widodo Joko Mulyono menambahkan jika penyakit yang umum diderita santri dan warga di lingkungan ponpes adalah penyakit kulit seperti dermatitis dan scabies, juga infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA. Sedangkan pada wali santri dan guru serta masyarakat umum, didapatkan penyakit hipertensi dan osteoartritis atau radang sendi.

”Solusi pencegahannya adalah dengan meningkatkan kesadaran pola hidup bersih dan sehat seperti kebersihan serta pola makan termasuk pola hidup yang sehat juga terjaga,” ujarnya

Adapun pelayanan medis masyarakat ini merupakan kegiatan rutin program Djarum Sumbangsih Sosial sejak tahun 2014. kegiatan bakti sosial ini telah menjangkau pemeriksaan medis lebih dari 70.000 orang. (HR/hn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.