Scroll kebawah untuk baca artikel
Berita UtamaInspire Slawi

Masjid Didorong Jadi Pusat Kegiatan Remaja dan Syiar Peradaban Islam

×

Masjid Didorong Jadi Pusat Kegiatan Remaja dan Syiar Peradaban Islam

Sebarkan artikel ini
Bupati Tegal Umi Azizah menggunting pita sebagai tanda diresmikannya penggunaan Masjid Baeturrohman, di Pedukuhan Kemaron, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Selasa (11/07/2023).

Bojong – Selain menjadi tempat peribadatan umat Islam, masjid juga dapat berperan sebagai tempat perkembangan peradaban Islam, di mana remaja dapat dorong sebagai motor penggeraknya. Pesan ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat acara pengajian umum tasyakuran dan peresmian Masjid Baeturrohman, di Pedukuhan Kemaron, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Selasa (11/07/2023).

Menurut Umi, fungsi masjid harus diperluas menjadi tempat pengembangan pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemberdayaan ekonomi umat. Fungsi ini akan berkembang jika kelompok pemuda dan remaja diikutsertakan.

“Masjid ini akan makmur, akan berkembang menjadi pusat peradaban Islam jika ada keterbukaan pengurus masjid aktif mengajak atau mengikutsertakan remaja dan anak-anak muda di setiap kegiatannya,” kata Umi.

Tak hanya mengajarkan syariat Islam, Masjid Nabawi sebagaimana yang Umi contohkan di zaman Nabi Muhammad saw dulu secara historis telah terbukti mampu menjadi basis pembangunan peradaban Islam. Hasilnya dalam waktu sekitar 20 tahun, aktivitas di Masjid Nabawi berhasil membentuk masyarakat baru yang kemudian membangun peradaban Islam.

Di masa kini, di mana kehidupan semakin mengglobal dengan akulturasi budaya yang terus berkembang di segala sisi menjadikan lingkungan pergaulan remaja semakin rentan terpengaruh sisi negatif media sosial dan keterbukaan informasi tanpa batas. Sehingga perlu ada tempat atau majelis yang dapat mencegah remaja atau pemuda dari perilaku menyimpang, yaitu aktivitas jemaah di masjid.

Umi mengungkapkan, di satu sisi ada potensi ekonomi yang bisa digali dari letak geografis Dukuh Kemaron yang sangat dekat dengan objek wisata Guci, tapi juga ada sisi lain yang kurang pantas dilihat anak-anak ataupun remaja dengan adanya aktivitas pasangan muda-mudi dari luar Guci yang tanpa ikatan resmi mempertontonkan kemesraan layaknya suami istri.

“Pedukuhan Kemaron ini sangat dekat dengan objek wisata Guci, sehingga banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk memajukan perekonomian, tapi juga tidak sedikit pasangan muda-mudi yang datang ke Guci tapi belum punya ikatan yang sah mempertontonkan kemesraan. Ini bisa berpengaruh negatif ke kehidupan anak-anak dan remaja di sini,” ungkap Umi.

Sehingga keberadaan masjid senilai Rp 2,8 miliar yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat bisa lebih bermanfaat mengendalikan kehidupan remaja, salah satunya dengan menjadikan masjid sebagai tempat menarik untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi, Menjadikan masjid sebagai tempat untuk melahirkan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti penggunaan tenaga surya sebagai pembangkit listrik.

“Manfaatkan masjid ini sebaik-baiknya dan dorong agar masjid ini bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat,” pesannya.

Sementara itu, perwakilan panitia pembangunan Masjid Baeturrohman Pedukuhan Kemaron, Nasrul, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tegal Umi Azizah yang telah menyempatkan waktunya hadir secara langsung dan memberikan arahannya terkait pengelolaan masjid ke depan.

Nasrul menuturkan, pembangunan masjid ini membutuhkan waktu sekitar tiga tahun lima bulan. “Semoga kehadiran masjid ini bisa bermanfaat dan digunakan sebaik mungkin oleh warga, dicintai anak-anak dan remaja, serta kita semua juga bisa istikomah dalam berjamaah dan berkegiatan baik lainnya,” pungkasnya. (AD/hn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.