Slawi – Guci merupakan salah satu destinasi wisata andalan Pemerintah Kabupaten Tegal yang memberikan kontribusi terbesar pada penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pariwisata. Adapun realisasi penerimaan retribusinya tahun 2023 lalu mencapai Rp12,97 miliar dengan jumlah pengunjung 664.803 wisatawan.
Informasi ini terungkap saat digelar rapat koordinasi pengembangan kawasan pariwisata Guci di Ruang Rapat Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Kamis (01/02/2024).
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah yang hadir bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengatakan perlunya pemetaan zona dan lokasi tanah mana saja yang perlu dibebaskan untuk perluasan fasilitas umum penunjang pariwisata ataupun wahana wisata yang dikelola pemerintah daerah..
Selain itu, partisipasi pemuda desa dengan daya kreativitasnya juga perlu ditingkatkan untuk menarik lebih banyak minat wisatawan datang dan berkunjung ke Guci. Keterlibatan pemuda kreatif diharapkan mampu menambah khasanah atraksi seni budaya dan ekonomi kreatif di dalamnya, memperkaya daya tarik Guci yang tidak terlepas dari air panas dan udara dingin pegunungan.
Partisipasi atau keterlibatan kelompok pelaku usaha UMKM menurutnya juga perlu ditingkatkan. Mereka berperan besar dalam penyediaan akomodasi, kuliner berupa makanan khas hingga oleh-oleh.
“Bagaimana cara kita menarik wisatawan. Yang harus jadi catatan adalah aspek kenyamanan dan keamanan sebagai nilai jual dan juga pelayanan prima. Karena garda terdepan pariwisata ini adalah pelayanan,” ucap Agustyarsyah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal juga harus dilibatkan untuk memastikan penataan kawasan pariwisata Guci ke depannya tidak merusak lingkungan dengan membatasi secara tegas zona hijau atau buffer yang harus dipertahankan dengan tutupan lahan vegetasinya yang rapat. Sebab Guci, lanjut Agustyarsyah, merupakan destinasi wisata yang dikenal karena keelokan dan keindahan alam hutannya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menyampaikan data kunjungan pariwisata di Guci dari waktu ke waktu. Guci menurutnya merupakan dstinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal diminati wisatawan setelah pantai Puwahamba Indah dan Waduk Cacaban.
“Dari 24 wahana wisata di Guci, hanya ada dua yang dimiliki Pemkab Tegal, yaitu Pancuran Lima dan Pancuran Tertutup. Kami perlu memaksimalkan aset ini dengan melakukan penataan di beberapa spot seperti gerbang utama pintu masuk, penataan lapak pedagang dan tempat jualan, serta penataan lahan parkir,” ujarnya.
Lahan parkir ini perlu pembenahan karena kondisinya justru menjadi biang kemacetan, terutama saat masa puncak libur hari-hari besar nasional.
“Kemacetan dipicu oleh wisatawan yang mencari lahan parkir, wisatawan lebih memilih untuk memarkirkan kendaraan di lahan parkir induk dan lahan parkir area pasar. Apabila lahan parkir di pusat aktivitas utama penuh, maka kendaraan pengunjung akan berputar kembali menuju ke lahan parkir barat dan parkir timur,” katanya. (HR/hn)