MARGASARI, korantegal.com – Hadirnya Margasari Trade Center ini dipastikan bakal menjadi pusat perekonomian di wilayah perbatasan antara Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes. Pusat perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) itu berlokasi di belakang Pasar Margasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Ini merupakan hasil kerjasama investor CV Bidha Karya dengan Perhutani KPH Balapulang. Upaya meningkatkan perekonomian di wilayah perbatasan itu juga sejalan dengan Visi Misi Bupati Tegal dalam pengembangan UKM di Kabupaten Tegal.
Manager Pemasaran dan Pengelolaan Margasari Trade Center, Rizki Arzia Ramadhani mengatakan, bangunan tersebut berdiri di atas tanah milik Perhutani seluas sekitar 1 hektare (Ha). Tanah itu tidak produktif. Sehingga pihaknya memanfaatkan peluang tersebut agar bernilai ekonomis. Dari tanah itu, CV Bidha Karya membangun sekitar 150 kios yang terbagi menjadi 3 blok. Untuk kios blok A sebanyak 27 unit telah habis dipesan. Kemudian untuk blok B dan C juga sebagian sudah dipesan para pedagang dan UKM.
“Di tempat ini, kami juga membangun fasilitas umum. Seperti musala, jalan, saluran air dan taman bermain. Selain itu, kami juga menyediakan lahan parkir yang luas, sistem keamanan 24 jam, dan kami pastikan tidak banjir,” kata Kiki, sapaan akrab Manager Pemasaran dan Pengelolaan Margasari Trade Center ini, Rabu (20/1).
Dia menjelaskan, pusat perdagangan dan UKM itu, dibangun sejak November 2020. Ditargetkan, pembangunan akan selesai dan beroperasi pada Juni 2021 mendatang. Ihwal perizinan dari Pemkab Tegal dan Perhutani, Kiki memastikan sudah lengkap.
“Kami juga sudah sepakat dengan pihak desa bahwa drainase akan dibangun CV Bidha Karya, sedangkan pengaspalan jalan akan dilakukan pihak Desa Margasari,” ujarnya.
Junior Manager Bisnis KPH Balapulang, Budi Yuwono membenarkan adanya kerjasama antara Perhutani dengan CV Bidha Karya. Menurutnya, kerjasama itu dilakukan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki Perhutani. Masa operasional investasi sekitar 20 tahun dengan perpanjangan izin dilakukan dua tahun sekali. Pihaknya juga akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) kerjasama itu dalam waktu setahun sekali.
“Setelah 20 tahun, aset akan diserahkan ke Perhutani. Nantinya bisa diperpanjang kembali dengan investor yang sama atau investor lainnya,” jelasnya.
Kepala Desa Margasari, Eko Riyanto sangat mendukung upaya investor tersebut dalam mengembangkan ekonomi masyarakat. Pihaknya juga telah sepakat untuk pengaspalan jalan di belakang Margasari Trade Center.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan pusat perdagangan dan UKM itu untuk mengembangkan potensi di setiap wilayah,” ucapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Sugono Adinagoro juga sangat apresiasi dengan hadirnya Margasari Trade Center. Pihaknya berharap investor lebih mengutamakan UKM, sehingga produk-produk lokal bisa terangkat.
“Jika ada wadahnya, maka masyarakat bisa lebih produktif,” ujarnya.
Tokoh Masyarakat Margasari yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Harjo Rasdi mengatakan, hadirnya Margasari Trade Center sangat tepat untuk meningkatkan perekonomian di tengah pandemi. Hal itu juga sejalan dengan Visi Misi Bupati Tegal dalam pengembangan UKM. Untuk itu, dia berharap kepada eksekutif dan legislatif supaya bisa bersinergi dalam memajukan UKM di Margasari.
“Ini sejalan dengan program Pemkab Tegal yang pro investasi, termasuk programnya Pak Jokowi untuk meningkatkan UKM,” tandasnya. (jeki)