DUKUHTURI, korantegal.com – PT Pertamina memberikan peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini atau Pertashop. Bisnis ini nilai investasinya lebih rendah ketimbang SPBU reguler. Bahkan, bisnis Pertashop ini syaratnya sangat mudah.
“Bisnis ini memang sangat menjanjikan,” kata Area Manager Communication, Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Subholding Commercial dan Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, di sela kegiatan peresmian Pertashop Bandasari, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Selasa (26/10/2021).
Dia menjelaskan, untuk persyaratan mendirikan Pertashop, pengusaha harus memiliki badan usaha seperti CV, PT, Koperasi atau Usaha Dagang (UD). Sedangkan persyaratan lainnya dapat dilihat pada tautan ptm.id/MitraPertashop.
“Bagi masyarakat maupun konsumen yang ingin mengetahui produk dan layanan dari Pertamina, serta informasi seputar pendirian Pertashop, dapat memanfaatkan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina pada smartphone,” ujarnya.
Dia mengemukakan, kehadiran Pertashop kian mempermudah akses penyediaan energi dalam wujud produk bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat. Pertashop merupakan lembaga penyalur produk-produk Pertamina dengan skala kecil yang resmi dioperasikan oleh Pertamina, utamanya untuk daerah yang belum terjangkau SPBU.
Pertashop hanya menyediakan produk BBM berkualitas dari Pertamina seperti Pertamax untuk BBM jenis gasoline dan Dexlite untuk BBM jenis gasoil. Menurut Brasto, tingginya rata-rata penyaluran Pertamax di Pertashop Bandasari, Kecamatan Dukuhturi ini menunjukkan adanya kebutuhan BBM berkualitas oleh masyarakat.
“Seiring perkembangan zaman, masyarakat dan konsumen setia Pertamina semakin sadar akan pentingnya menggunakan BBM berkualitas untuk kendaraannya, untuk itu Pertashop hadir sebagai solusi pemenuhan kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Brasto menerangkan saat ini sudah terdapat 642 Pertashop yang beroperasi di wilayah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 82 di antaranya berada di sekitar Tegal Raya.
“16 di Kabupaten Tegal, 24 di Kabupaten Pemalang, 3 di Kota Pekalongan, 14 di Kabupaten Pekalongan, dan 25 di Kabupaten Brebes,” kata Brasto merinci.
Dia menambahkan Pertamina terus menggali potensi kecamatan atau kelurahan dan desa lainnya, baik di Tegal maupun lebih luas di daerah lainnya untuk mendirikan Pertashop. Salah satunya adalah menjalankan skema kemitraan dengan pegusaha lokal untuk berinvestasi Pertashop.
“Selain masyarakat umum bisa merasakan manfaat kemudahan akses energi yang berkualitas, bisnis ini juga menjadi peluang usaha tersendiri yang memberikan keuntungan, baik yang berbasis kelompok masyarakat maupun pengusaha swasta,” pungkasnya.
Sementara, Owner Pertashop Bandasari, Adi Nugroho, mengatakan untuk modal pendirian Pertashop hanya sekitar Rp 250 juta. Namun, modal itu belum dengan lahannya.
“Kalau lahannya, saya sudah punya. Modal Rp 250 juta itu untuk pendirian dan lainnya saja,” tukasnya. (jeki)