Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah menyampaikan, dilihat dari sudut pandang pendidikan untuk memahami kaitannya dengan menu bergizi ini sangat baik diajarkan sejak anak usia dini.
“Tadi saya tanya kepada anak-anak, kalau berangkat sekolah sarapannya apa, ada yang jawab nasi goreng, terus berarti itu gizinya kurang apa, mereka sudah bisa menyebutkan kekurangannya,” tuturnya.
Menurut Uswatun, kalau yang diajarkan secara pengetahuan mungkin mereka akan lupa, tetapi melalui pengalaman maka anak-anak akan terekam kuat. Kemudian orang tua juga mendapatkan pendidikan bagaimana bisa menyajikan makanan yang bergizi.
“Makanan bergizi tidak harus mahal, tetapi yang ada di sekitarnya juga bisa dimanfaatkan, karena kelengkapan gizinya sudah tercukupi,” ucapnya.
Pemberian makanan bergizi, lanjut Uswatun, bisa menjadi salah suatu trigger agar tidak ada alasan untuk tidak sekolah, mungkin karena keterbatasan ekonomi. Selain sekolah gratis tetep diusung, jadi anak-anak mendapatkan makanan bergizi di sekolah.