Scroll kebawah untuk baca artikel
Brebes - Bumiayu

Kualitas Proyek APBD Diragukan, Diduga Ada Praktek Jual Beli

×

Kualitas Proyek APBD Diragukan, Diduga Ada Praktek Jual Beli

Sebarkan artikel ini
Saeful Fajar, salah satu pemerhati pembangunan di Kabupaten Brebes

BREBES, korantegal.com – Pemerintah Kabupaten Brebes kembali mengalokasikan anggaran untuk sejumlah pekerjaan. Bahkan di tahun 2022 ini pemerintah telah menyiapkan ribuan paket pekerjaan baik berupa penunjukan langsung maupun lelang. Di tahun 2021 lalu pekerjaan yang telah terserap melalui skema penunjukan langsung mencapai 5.990 paket.

Banyaknya paket pekerjaan yang siap dikerjakan di tahun ini mendapat sorotan dari sejumlah aktifis masyarakat. Saeful Fajar, salah satu pemerhati pembangunan di Kabupaten Brebes mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Bahkan praktek dugaan transaksional dalam mendapatkan paket pekerjaan sudah berlangsung lama.

“Saya menduga ada praktek transaksional untuk bisa mendapatkan paket pekerjaan proyek fisik. Bahkan nilainya bisa mencapai 10 sampai 12 persen dari nilai pekerjaan,”ujar Saeful Fajar, Selasa (25/1/2022).

Untuk mendapatkan pekerjaan, lanjut dia, kontraktor harus mengeluarkan sejumlah uang terlebih dulu. Jumlahnya pun disesuaikan dengan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan.

“Tentu ini sangat memprihatinkan buat kami selaku pemerhati pembangunan,”tandas dia. Dengan kondisi itu, lanjut dia lagi, maka itu akan mengurangi kualitas atau hasil dari pekerjaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan anggaran yang digunakan tidak terserap secara maksimal.

“Kalau dugaan ini benar adanya, maka ini sudah masuk ranah tindak pidana korupsi. Dan ini harus kita berantas demi terciptanya pembangunan yang lebih baik untuk Brebes,”pungkas dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.