Scroll kebawah untuk baca artikel
Brebes - Bumiayu

Daya Tampung Air Turun, Sedimentasi di Waduk Malahayu Ditangani

×

Daya Tampung Air Turun, Sedimentasi di Waduk Malahayu Ditangani

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas PSDA dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes Agus Ashar

BREBES, korantegal.com – Untuk memaksimalkan kembali daya tampung air di Waduk Malahayu yang berada di Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes pemerintah pusat melalui kementrian terkait dikabarkan telah menggelontor dana hingga Rp 30 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk penataan area waduk sekaligus penanganan sedimentasi.

Kepala Dinas PSDA dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes Agus Ashari ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/9/21) menyebut, untuk penataan area Waduk Malahayu pemerintah pusat dengan menggunakan dana dari APBN 2021 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar. Dia mengaku kalau kegiatan tersebut langsung dilakukan oleh kementerian terkait.

“Untuk total anggaranya saya tidak tahu persis, tapi informasinya sekitar 30 miliar. Dan penanganannya langsung dari pusat, kami (dinas, red) hanya diminta untuk membantu merelokasi para pedagang yang ada di sekitar Waduk Malahayu,”terang Agus Ashari.

Untuk proses relokasi pedagang sendiri, saat ini sudah mulai dilakukan sosialisasi. Termasuk menyiapkan tempat baru bagi para pedagang. Yakni dengan menempatkannya di lahan milik pemerintah provinsi.

Adapun jumlah warung/kios yang akan direlokasi sebanyak 99. Mereka merupakan pedagang yang berjualan di tepi waduk (8 kios) dan sisanya pedagang yang berjualan di sepanjang jalan menuju Waduk.

Kegiatan lainnya, lanjut dia, yakni mengangkat sedimentasi lumpur yang ada di dasar waduk. Hal tersebut dilakukan karena daya tampung Waduk Malahayu semakin berkurang yakni hanya 29 juta kubik. Volume tersebut jauh berkurang ketimbang saat kali pertama Waduk tersebut dibangun yakni 69 juta kubik.

Menurunnya debit air di Waduk tersebut tentu sangat berdampak pada sektor pertanian. Pasalnya, air yang dikeluarkan untuk mengairi persawahan semakin sedikit. “Agar bisa bertahan hingga musim penghujan tiba, saat ini waduk tersebut hanya bisa mengaliri air sebanyak 2 kubik per detik,”pungkas dia. (HR-83)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.