Slawi – Pengembangan smart city atau pemanfaatan teknologi kota pintar diyakini mampu mengakselerasi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat membuka secara daring Forum Smart City Kabupaten Tegal di Gedung Dadali pada Rabu (08/05/2024).
Pada forum yang mengambil tema integrasi layanan untuk mendukung gerakan smart city ini Agustyarsyah menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah pihak yang telah berperan aktif mendukung gerakan ini, antara organisasi perangkat daerah, akademisi, pelaku bisnis hingga komunitas kreatif di masyarakat.
Menurutnya, Kabupaten Tegal dengan visi pembangunannya mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal yang sejahtera, mandiri, unggul, berbudaya, dan berakhlak mulia memiliki komitmen yang baik dalam merespon perubahan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
Kehadiran jaringan internet 5G, kecerdasan buatan yang kian kompleks hingga teknologi robot telah mendisrupsi banyak sektor kehidupan. Oleh karenanya, penyelenggaraan pemerintahan, terutama di sektor pelayanan publik harus segera menyesuaikan.
Smart city merupakan sebuah konsep yang telah mengubah paradigma perkotaan menjadi sebuah realitas yang tak terelakkan dalam pembangunan masa depan. Konsep ini membawa pemahaman bahwa teknologi dan inovasi dapat menjadi katalisator perubahan positif di berbagai sektor seperti ekonomi, sosial dan lingkungan.
Gerakan smart city yang distrukturkan ke dalam masterplan telah sejalan dengan misi pembangunan Kabupaten Tegal, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan layanan bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurutnya, masterplan smart city tahun 2023-2024 telah menggambarkan arah bagaimana mewujudkan Kabupaten Tegal sebagai pusat inovasi dan pelayanan yang terdepan.
“Masterplan ini bukan sekedar rencana, melainkan komitmen bersama untuk merancang masa depan yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan, tentunya juga memberikan manfaat nyata bagi warga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal Nurhayati mengatakan pihaknya mengundang Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sukoharjo sebagai narasumber. Kabupaten Sukoharjo dipandang mampu menerapkan jaringan intra pemerintah daerahnya hingga ke tingkat desa.
Keberhasilan implementasi masterplan smart city Kabupaten Tegal ini salah satunya terletak pada kemampuan setiap perangkat daerah berkolaborasi mewujudkan tahapan program dan kegiatan yang telah ditetapkan di dalamnya.
“Saya berharap, segera setelah ini ada laporan progres yang sudah kita rencanakan, yaitu smart government seperti di mal pelayanan publik, smart branding di Dinas Pariwisata lewat Keposate (Kenali Potensi Wisata Tegal), smart society lewat gerakan Yuh Sekolah Maning, smart economy melalui gerakan UMKM Tegal Go Digital, smart living di RSUD dr Soesilo online, dan smart environment di Dinas Lingkungan Hidup,” jelas Nurhayati.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sukoharjo Suyamto mengatakan pihaknya sudah mulai menerapkan teknologi smart city ini sejak tahun 2018. Menurutnya, smart city ini bukan semata penerapan teknologi informasi dan komunikasi, melainkan pula kemampuan branding kekuatan dan keunggulan yang dimiliki oleh daerah.
“Kalo soal potensi saya yakin Kabupaten Tegal juga bisa lebih bagus. Dari enam dimensi yang tadi dipaparkan, masing-masing harus diketahui kekuatan dan kelemahannya agar ke depannya bisa dievaluasi dan diperbaiki,” lanjutnya.
Melalui platform smart city ini, pihaknya berkomitmen seluruh layanan di lingkungan perangkat daerah dituntut berbasis daring. Sedangkan untuk legalisasi atau pengurusan dokumen berwujud fisik atau hardcopy pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan operator jasa pengiriman.
“Teknologi ini hadir tidak menunggu kesiapan kita. Justru kitalah yang harus selalu siap menghadapinya,” tutupnya.
Forum sehari ini diikuti oleh sejumlah pihak seperti Dewan TIK Daerah, BPS Kabupaten Tegal, pelaku perbankan, akademisi, perangkat daerah dan perwakilan pemerintah desa. (AD/hn)