Scroll kebawah untuk baca artikel
Tegal - Slawi

Stok Vaksin di Kabupaten Tegal Sering Kosong, Dewi Aryani: Bulan Agustus ada Penambahan 2 Kali Lipat

×

Stok Vaksin di Kabupaten Tegal Sering Kosong, Dewi Aryani: Bulan Agustus ada Penambahan 2 Kali Lipat

Sebarkan artikel ini

SLAWI – Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Tegal kerap mengalami kekosongan. Saat mendapat informasi itu, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani tidak tinggal diam. Pihaknya langsung melakukan berbagai upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut.

“Saya sudah menyampaikan ke Kementerian Kesehatan agar kuota vaksin di Kabupaten Tegal ditambah,” kata Dear, sapaan akrab wakil rakyat dari Dapil IX yang meliputi Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Brebes ini, Selasa (3/8/2021).

Upaya maksimal yang dilakukan anggota Komisi IX itu, memang tidak sia-sia. Kuota vaksin di Kabupaten Tegal, akhirnya ditambah dua kali lipat pada bulan Agustus 2021 ini. Dari sebelumnya hanya 10.000 dosis, kini bertambah menjadi 23.448 dosis. Vaksin itu dibagi untuk 3 pos, diantaranya Dinkes sebanyak 11.724 dosis, TNI 5.862 dosis, dan Polri 5.862 dosis.

“Bulan ini (Agustus) kuotanya ditambah dua kali lipat,” ucapnya.

Selain itu, Dewi Aryani belakangan ini juga kerap melakukan program vaksinasi bagi masyarakat umum dengan target sasaran 1.000 penerima per minggunya, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.

Aksi itu sangat diapresiasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi, saat ditemui di kantornya, Selasa (3/8/2021). Hendadi menyebut upaya yang dilakukan Dewi Aryani sangat membantu program vaksinasi yang tengah dijalankan Dinkes Kabupaten Tegal.

“Alhamdulilah, berkat kemitraan yang baik antara Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dengan Ibu Dewi Aryani, program vaksinasi yang dilakukan oleh Ibu Dewi dapat mempercepat tercapainya kekebalan komunal masyarakat di Kabupaten Tegal,” kata Hendadi.

Hendadi juga menerangkan, keterbatasan vaksin yang terjadi belakangan ini karena kuota vaksin yang sebelumnya sudah dialokasikan oleh negara pengimpor, dikurangi jumlahnya karena kasus Covid-19 di negara produsen tengah mengalami lonjakan.

“Pemerintah pusat tengah berupaya mencari solusi dan melakukan negosiasi agar kuota vaksin dari negara produsen bisa sesuai dengan permintaan awal. Tapi lagi-lagi covid ini unprecdictable, jadi semua diluar dugaan,” ujarnya.

Dalam kondisi seperti ini, Hendadi berharap sinergitas semua pihak untuk sama-sama berjuang demi ketersediaan stok vaksin di Kabupaten Tegal. Dari 1,2 juta sasaran vaksin, Hendadi menyebut baru mencapai 10 persen masyarakat Kabupaten Tegal yang menerimanya.

“Memang dibutuhkan upaya pendekatan ke pemerintah pusat agar supplai vaksin di Kabupaten Tegal bisa stabil. Secara hitung-hitungan kami Dinas Kesehatan sebenarnya mampu untuk melaksanakan vaksinasi 10 ribu dosis vaksin per hari. Tapi karena supply dan demand tidak berimbang, jadi target tersebut belum bisa kami realisasikan,” tambahnya.

Untuk itu, pihaknya tengah berusaha keras melakukan komunikasi intensif dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan. Tak menutup kemungkinan, jajaran Dinkes Kabupaten Tegal juga akan melakukan upaya komunikasi dengan pihak lainnya yang memiliki kedekatan dengan pemerintah pusat agar kuota vaksin bisa ditambah.

“Ikthtiar kita bersama bagaimana pandemi ini cepat usai. Antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin. Apa yang dilakukan Ibu Dewi Aryani, sangat membantu kami dalam upaya mempercepat kekebalan herd immunity,” pungkasnya. (jeki)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.