JATINEGARA, korantegal.com – Satuan Komunitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakoma NU) Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal memperingati Hari Lahir (Harlah) NU yang ke 95 tahun, Rabu (10/2). Acara ini dipusatkan di TPQ Muslimat NU Raudlatul Mujahidin Dukuhbangsa, Jatinegara.
Ketua Koordinator Sakoma NU Jatinegara, Tahmid, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk merefleksi dan mengenang sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama. Sehingga para kader muda NU paham dan tahu betul siapa, kapan, apa dan bagaimana NU didirikan. Kader muda NU harus bisa menjaga dan meneruskan warisan dan wasiat ini. Supaya tidak keluar dari ajaran NU.
“Momentum ini harus dijadikan ajang refleksi diri. Sudahkan kita berkhidmat dengan sebenar-benarnya khidmat untuk NU, apa yang sudah kita berikan untuk NU, bukan malah sebaliknya kita apa yang NU berikan kepada kita atau istilahnya ‘Nunut Urip’ di NU,” kata Tahmid.
Pembina Sakoma NU Jatinegara, Sukirno menyampaikan dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama baik bagi pengurus maupun bukan pengurus harus bisa mewarnai untuk menuju satu abad jayanya Nahdlatul Ulama. Dia mencontohkan, jadilah seperti gula memberi rasa manis kepada setiap makanan dan minuman sekalipun tidak pernah disebut oleh pembeli dan penjualnya, gula tetap ikhlas dan terus ada untuk memberikan rasa manis itu.
Contoh lain, jadilah seperti air. Orang membangun rumah atau gedung, masjid sekalipun air tidak masik ke RAB dan tidak pernah diceritakan oleh manusia, selain jumlah batu bata semen dan pasir batu dan besi, air tetap ikhlas dan selalu ada untuk manusia walaupun bangunan tanpa air semen tak akan lekat dengan pasir dan bata.
“Kemudian jadilah seperti akar meski tidak kelihatan, dia tetap menghujam ke tanah masuk ke bumi semakin dalam demi menjaga agar pohon, dahan, ranting dan daun tetap kokoh berdiri dan mendapatkan nutrisi,” ujarnya.
Menurutnya, itulah tiga falsafah yang harus direnungkan dan dihayati. Hindari memanfaatkan atau mencari keuntungan dari NU.
“Tapi apa yang kita berikan kepada NU,” imbubnya.
Kegiatan dimulai pukul 10.00. Diawali dengan tahlil dan do’a bersama. Kemudian dilanjutkan kegiatan musyawarah dipandu oleh sekretaris Koordinator Sako Maarif Nizar Arfani Yusuf. Hasil pembahasan diputuskan akan melaksanakan pertemuan rutinitas setiap dua bulan sekali, tempat bergilir ke masing-masing lembaga. Adapun materi yang akan dibahas yakni tentang ke-NU-an dan kepramukaan.
Hadir dalam acara tersebut, pengurus, pembina putra dan putri SD/MI, SMP/MTs Ma’arif NU dan Yayasan se kecamatan Jatinegara. (jeki)