Scroll kebawah untuk baca artikel
Tegal - Slawi

Kemenpora Bagikan Rp 95 Juta untuk Wirausaha Muda Asal Tegal

×

Kemenpora Bagikan Rp 95 Juta untuk Wirausaha Muda Asal Tegal

Sebarkan artikel ini
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Faisal Abdullah didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, Suharinto melakukan penjurian produk pengusaha muda asal Kabupaten Tegal di Hotel Primebiz Tegal, Kamis (4/7/2019).

TEGAL – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberikan hadiah sebesar Rp 95 juta untuk delapan orang wirausahawan muda asal Kabupaten Tegal. Namun, mereka harus lolos prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula tahun 2019 yang digelar kementerian tersebut selama tiga hari, Kamis-Sabtu (3-5/7/2019) di Hotel Primebiz Tegal.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah mengatakan,
para pemuda Tegal memiliki potensi dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kendati masih sangat dasar dan perlu pengaman serta pelatihan, namun produk yang dihasilkan bukan berarti gagal. Ia menilai pemuda pada umumnya masih memiliki kurang dalam hal komunikasi atau marketing.

“Hasil keragaman produk sudah bagus, tapi marketing masih lemah,” ujarnya.

Menurut dia, pemuda harus memiliki dua hal penting, yakni bagaimana menjadikan produk berkualitas dan bagaimana menjual produk dengan baik. Sejauh ini, sejumlah produk yang gagal, salah satunya marketing yang kurang baik. Kondisi itu memang harus melalui proses pelatihan dan pembinaan.

“Dari 30 pengusaha muda akan diambil 8 pemuda. Tiga peserta terbaik akan mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp 15 juta dari Asisten Deputi Peningkatan Kewirausahaan Pemuda. Sedangkan, lima peserta terpilih lainnya akan mendapatkan uang pembinaan dari Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda masing-masing sebesar Rp 10 juta,” bebernya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, Suharinto yang hadir dalam acara tersebut. Dijelaskan, kegiatan ini tujuannya untuk mencari pengusaha muda yang memiliki inovasi orisinil. Ia menilai ada salah satu produk, yakni pengembangan sayuran kangkung dengan biji yang orisinil, tapi penyampaian inovasi produknya kepada juri kurang detail atau marketingnya kurang bagus.

“Kami berharap setelah adanya acara ini muncul pemuda pemuda tekno prener, bukan pemuda pengekor. Pemuda harus mandiri dan maju,” tukasnya. (jeki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.