SLAWI, korantegal.com – Pemkab Tegal terus mendorong tumbuhnya industri kreatif yang akan memacu perekonomian daerah. Salah satunya dengan mengembangkan ruang kerja bersama Trasa Coworking Space atau “TrackingSpace” di Kota Slawi. Setelah sempat ditutup selama empat bulan akibat pandemi Covid-19, TrackingSpace kini kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah kelas pelatihan animasi dan desain tiga dimensi gratis.
Salah satu relawan yang aktif mengisi kelas pelatihan di “TrackingSpace” adalah Adam Wibowo (24). Sudah dua bulan terakhir ini ia membuka kelas pelatihan animasi dan desain tiga dimensi menggunakan software open source Blender. Ditemui usai mengisi pelatihan di “TrackingSpace”, Sabtu (28/11/2020) sore, Adam mengatakan, potensi anak-anak muda di Kabupaten Tegal sangatlah besar. Hal ini terbukti dari keikutsertaan para peserta dan kecepatannya mengikuti tutorial yang diberikan.
“Pesertanya tidak saja dari kalangan mahasiswa umum dan jurusan multimedia, tapi juga ada anak SMP yang memang memiliki bakat seni luar biasa di bidang rancang bangun. Rata-rata, para peserta baru pertama kali mengenal software Blender ini. Meski begitu, daya tangkap dan kreasinya sudah sangat bagus. Dalam dua bulan ini, mereka sudah bisa menguasai tools dan membuat detail objek tiga dimensi, tinggal masuk ke materi animasinya,” kata Adam.
tanya soal motivasinya membagikan ilmunya secara cuma-cuma, Adam pun menuturkan jika di era internet of things ini ia ingin para pelajar dan pemuda di Kabupaten Tegal punya wadah kreatif untuk saling berbagi ilmu. Adapun konsep pelatihan yang diusungnya adalah train of trainer, atau mencetak tenaga terlatih untuk memberikan pelatihan ke anak-anak muda yang lainnya. Menurutnya, banyak sekali ragam pekerjaan dan bisnis yang mengandalkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan saat ini.
“Saya rasa Pemkab Tegal sudah sangat luar bisa mengambil keputusan menyediakan tempat kerja bersama ini. Tidak banyak pemerintah daerah, bahkan di Indonesia yang kepikiran membuatkan ruang kreatif untuk anak-anak mudanya yang sekarang ini sudah lekat dengan penggunaan teknologi, termasuk kami, relawan IT. Untuk Kabupaten Tegal, kami siap berbagi ilmu, mondorong generasi mudanya bisa bersaing di ranah teknologi informatika dan komunikasi,” ujarnya.
Meski baru diresmikan Bupati Tegal Umi Azizah pada akhir bulan Februari 2020 lalu, tak sedikit warga yang telah memanfaatkan fasilitas milik Pemkab Tegal ini. “TrackingSpace” pun berkembang menjadi sentra dari berbagai hal, mulai dari ruang kerja bersama, ruang diskusi, hingga berbagai kelas pengembangan sumber daya manusia dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ditemui di ruang kerjanya, Manajer TrackingSpace Joko Prabowo mengatakan, peminat ruang kerja bersama ini sangat banyak. Tidak hanya dari pelaku usaha muda yang memerlukan jaringan internet untuk bekerja, tapi juga dari mahasiwa yang sedang mengerjakan tugas kampusnya.
“Tapi, karena pandemi, kami harus membatasi penggunaan ruang kerja bersama ini dengan mengurangi kapasitas tempat duduk hingga lima puluh persen dan membatasi waktu penggunaan fasilitas di sini maksimal tiga jam,” tutur pria yang juga ahli dalam pemrograman software dan pembuatan laman ini.
Informasi soal keterisian ruang tersebut, lanjut Joko, bisa dipantau langsung lewat aplikasi TrasaCoworking yang bisa diunduh gratis di Playstore. Joko pun mengarahkan setiap pengunjung atau pengguna fasilitas coworking space untuk mendaftar sebagai anggota. Hal ini untuk memudahkan pihaknya memantau ketersediaan tempat disamping menginformasikan berbagai program kegiatan yang bisa diakses anggotanya, termasuk kelas pelatihan aplikasi teknologi informasi gratis yang banyak diselenggarakan relawan IT Kabupaten Tegal.
“Sampai dengan saat ini, sudah ada 513 orang yang terdaftar sebagai anggota di TrackingSpace ini. Tapi, karena baru dibuka beberapa bulan lalu di tengah pembatasan aktifitas sosial, baru 30 persennya yang sudah aktif datang dan berkunjung di sini,” pungkasnya. (Fh)