Sebagai warga Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, dia mengaku terpanggil untuk menjadi pendamping pengendalian HIV/AIDS bagi para “anak kos” karena orang lain banyak yang kurang peduli terhadap mereka.
“Saya sebulan sekali memanggil tim medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi mereka,” katanya.
Selain terhadap “anak kos”, dia juga mendampingi PSK yang tidak indekos di Gang Sadar yang saat ini berjumlah sekitar 100 orang karena mereka pun membutuhkan pendampingan.
Menurut dia, hadirnya PSK yang tidak indekos tersebut disebabkan kemunculan tempat-tempat karaoke yang kurang mematuhi tata tertib seperti di Terminal Baturraden.
“Dari sisi lain juga mengganggu lingkungan vila-vila tempat singgah,” kata Darkim.
(BBM)