Sedang mereka yang masih memiliki modal usaha, memilih membuka tambak udang Vaname di Desa Kaligangsa.
“Ada yang dengan sistem sewa lahan, ada pula yang memanfaatkan lahan milik sendiri untuk membuka tambak Vaname,” terang Agung.
Alhasil, dari kerja keras itu saat ini warga sudah bisa menikmati hasil usaha budidaya udang Vaname.
Bahkan, untuk meningkatkan produksi udang Vaname di desanya, sejak tahun 2021 lalu pihaknya telah menggelontorkan dana desa untuk ujicoba budidaya udang Vaname dengan sistem terpal yang dilakukan oleh Karang Taruna Taruna desa.
“Untuk uji coba kami sediakan 20 ribu bibit udang. Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan,”ujar Agung dengan rasa bangga.
Untuk harga jual udang Vaname sendiri saat ini berkisar Rp 60.000 per kilogram. Ia pun berencana untuk memperluas areal tambak udang Vaname dengan sistem terpal.
Hanya saja saat ini masih menunggu bibit udang Vaname yang di pesan dari Lampung dan Banyuwangi.
Dia berharap, adanya usaha baru tersebut bisa kembali meningkatkan perekonomian warganya.
“Setidaknya bisa mengurangi angka kemiskinan ekstrem yang saat ini berjumlah 20 persen dari 1.148 Kepala Keluarga (KK),”tandasnya.
Ia juga akan terus memanfaatkan anggaran Dana Desa (DD) untuk menunjang pembangunan ekonomi warga. Termasuk melakukan perbaikan tanggul dan saluran pengairan tambak. (Harviyanto)