SLAWI, korantegal.com – Mbah Sarni (75 th), seorang nenek yang hidup sebatang kara tak kuasa menahan haru ketika menerima bantuan Jadup.
Di usianya yang senja, warga Kelurahan Kagok RT. 2 RW. 01 Kecamatan Slawi ini, harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup ditengah pandemi Covid-19 tanpa bantuan BLT atau PKH dari Pemerintah Pusat.
Saat ditemui dirumahnya Senin (29/03/2021) Mbah Sarni panggilan akrabnya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Tegal atas bantuan Program Jadup melalui Dinas Sosial. Selama ini dia hanya mendapat bantuan dari tetangganya.
“Saya makan apa adanya, kadang dibantu tetangga kanan kiri”, jelas perempuan kelahiran tahun 1946 itu.
Mbah Sarni yang tinggal di depan SDN Kagok 2 mengaku kerap dibantu guru dan Bidan Kelurahan, bahkan dirinya sering puasa jika tidak ada makanan.
“Jika tidak ada makanan, setiap senin kamis puasa dan hanya minum air putih”, tuturnya.
Sementara itu, petugas pendamping Jadup Dinsos Kab. Tegal, Panji mengatakan, Mbah Sarni memang pantas mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBD Kabupaten Tegal itu. Apa lagi kondisinya yang sangat memprihatinkan, ia juga sudah tua dan tinggal seorang sendiri.
Panji pun berharap, Mbah Sarni tidak hanya mendapat bantuan dari program Jadup saja, akan tetapi ada dermawan yang mau membantunya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Tegal menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai jaminan hidup (jadup lansia) sebesar Rp 250 ribu per bulan selama satu tahun yang ditransfer melalui rekening virtual Bank Jateng dengan total penerima manfaat sebanyak 665 orang lanjut usia.