Scroll kebawah untuk baca artikel
Tegal - Slawi

Sarat Prestasi, Kabupaten Tegal Raih Penghargaan Terbaik Pembangunan Daerah Tingkat Nasional

×

Sarat Prestasi, Kabupaten Tegal Raih Penghargaan Terbaik Pembangunan Daerah Tingkat Nasional

Sebarkan artikel ini
Piagram Penghargaan Pembangunan Daerah 2018 yang diterima Pemkab. Tegal di acara Musrenbangnas 2018

SLAWI, korantegal.com – Setelah kantongi tiket Pangripta Abipraya Jawa Tengah sebagai kabupaten terbaik tingkat provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah, Pemkab Tegal raih penghargaan bergengsi Pangripta Nusantara tingkat nasional dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas.

Penghargaan terbaik di bidang perencanaan dan pencapaian daerah untuk kategori kabupaten ini diserahkan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Pjs Bupati Tegal Sinoeng N Rachmadi pada pelaksanaan Musrenbangnas 2018 di Hotel Sahid Jakarta hari Senin (30/4) pagi tadi.

Menempati urutan terbaik kedua dari penghargaan yang mengukur pencapaian rencana dengan manfaatnya bagi masyarakat ini adalah Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Banyuwangi sebagai terbaik ketiga.

Dihubungi lewat sambungan telepon, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono yang pada saat bersamaan sedang menerima kunjungan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Imam Gunawan di Slawi menyampaikan ucapan selamatnya atas prestasi ini. Joko mengatakan, keberhasilan tersebut dicapai karena kerja keras semua pihak. “Ini adalah bukti nyata sinergisitas antar sektor, antar SKPD dan partisipasi masyarakat”, ujarnya. Joko mengakui, untuk mencapai tahapan ini tidak mudah, perlu waktu yang tidak sebentar sampai kemudian program kegiatan Pemkab Tegal bisa diukur dampak dan manfaatnya di masyarakat. “Contohnya Program Lair Olih Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (LOAKK) yang perlu kerja kolaborasi Disdukcapil, Dinkes, Rumah Sakit, Puskesmas hingga Camat dan Kades”, katanya.

Pun demikian dengan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) di Dinkes imbuh Joko yang mulai banyak dirasakan manfaatnya, termasuk Program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dulunya di Dispermasdes sekarang di Disperkimtaru. Bahkan program ini menurut Joko juga tidak terlepas dari peran Pemdes dan sinergisitasnya dengan instansi lain seperti Pemprov Jawa Tengah lewat bantuan keuangan rehab RTLH, jajaran Kementerian PUPR lewat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) serta CSR perusahaan.

Sementara ditemui di sela-sela acara penerimaan penghargaan ini di Jakarta, Kepala Bappeda Kabupaten Tegal Suharmanto menuturkan bahwa setelah lulus uji penilaian konsistensi dokumen RKPD 2018 dengan RPJMD Kabupaten Tegal 2014-2019 di tingkat nasional, Pemkab Tegal diundang untuk wawancara di Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, tiga orang guru besar ditunjuk oleh Bappenas sebagai tim penilai independen.

Ditanya soal materi wawancara tanggal 19 April lalu, Suharmanto memaparkan beberapa capaian yang berhasil diraih dari implementasi kebijakan pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga impact-nya di masyarakat. Selain menguraikan proses perencanaan partisipatif, pria yang mengawali karir PNS-nya di Kabupaten Tegal sebagai staf teknis di bidang pertanian ini juga memaparkan sejumlah capaian berarti di Kabupaten Tegal. “Di bidang reformasi birokrasi, dicapainya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan kinerja keuangan Pemda oleh BPK RI menjadi salah satu bukti tercapainya target RPJMD kita dalam hal akuntabilitas”, katanya.

Selain itu, impact dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Tegal 2014-2019 dinilai cukup efektif dalam menurunkan angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, menekan jumlah kematian ibu dan anak hingga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Senada dengan apa yang disampaikan Sekda, Suharmanto juga menuturkan, salah satu program inovasi unggulan daerah yang menarik perhatian tim penilai adalah PDPM. Program yang pada awal pelaksanaannya berorientasi pada penataan lingkungan permukiman kumuh dan bergeser menjadi program penuntasan pembangunan jamban keluarga sehat ini dinilai realistis untuk mencapai target Kabupaten ODF tahun 2019.

Selain itu ada pula program rehab RTLH yang dari awal 2014 hingga akhir 2017 berhasil memugar sedikitnya 3.829 unit RTLH.

Dalam hal inovasi pelayanan publik yang berkontribusi tinggi pada tahapan penilaian ini, Suharmanto memaparkan program LOAKK, PSC 119, aplikasi PBB Online, Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (SIKIA), dan program penuntasan anak putus sekolah lewat gerakan Yuh Sekolah Maning yang dimotori Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Ditanya soal kesannya, Suharmanto mengatakan penghargaan prestisius ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Tegal, setelah tahun sebelumnya Kota Slawi berhasil meraih penghargaan nasional di bidang lingkungan hidup, yaitu Piala Adipura. Suharmanto berharap, hal yang baik ini bisa diteruskan dan didukung oleh semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.