Scroll kebawah untuk baca artikel
Berita UtamaInspire Slawi

Sampaikan Kejadian Bencana, Bupati Tegal Hadiri Rakor Kebencanaan Tingkat Jawa Tengah

×

Sampaikan Kejadian Bencana, Bupati Tegal Hadiri Rakor Kebencanaan Tingkat Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Bupati Tegal Umi Azizah (depan) didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah (belakang-kiri) hadiri Rakor Penanganan Bencana Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (02/01/2023).

Semarang – Bupati Tegal Umi Azizah sampaikan laporan kejadian bencana di wilayahnya saat menghadiri Rakor Penanganan Bencana Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (02/01/2023).

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah, Bupati Umi menyampaikan laporan kebencanaan yang terjadi di wilayahnya beberapa waktu lalu, diantaranya, angin puting beliung di Kecamatan Jatinegara dan Pagerbarang bulan September 2022 lalu yang mengakibatkan 337 rumah rusak. Kemudian tanah longsor di Kecamatan Jatinegara bulan November 2022 lalu serta luapan air sungai yang menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Margasari dan Kramat.

“Alhamdulillah, sejauh ini penanganan bencana di kami cukup cepat. Kawan-kawan dari BPBD, relawan PMI, TNI-Polri, Baznas, dinas sosial serta relawan masyarakat responsif mana kala terjadi bencana,” papar Umi di hadapan gubernur, bupati dan walikota serta pelaksana BPBD kabupaten dan kota di wilayah Pantura Jawa Tengah.

Umi pun menambahkan, perlunya sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan provinsi dan bahkan pusat, terutama dalam memitigasi kejadian bencana yang objek penanganannya masuk kewenangan provinsi seperti normalisasi sungai dan saluran air atau penataan wilayah pesisir kaitannya dengan penanggulangan rob.

Senada dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan jika seluruh daerah berpotensi bencana, sehingga pemda harus bisa memberikan himbauan kewaspadaan ke warganya dan selalu berkomunikasi dengan pemerintah provinsi ketika menemui kendala terkait kewenangan di lapangan.

“Intensitas hujan yang tinggi ini menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) akan terjadi sampai bulan Februari. Jadi saya minta bupati dan walikota bisa sering mengecek kesiapan peralatan dan kelengkapannya untuk persiapan jika terjadi bencana,” kata Ganjar.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menerangkan bahwa Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang.

Prediksi BMKG kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan mencapai 35 knot atau sekitar 60 kilometer per jam. Dwikorita pun meminta masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan mewaspadai potensi terjadinya tanah longsor.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan logistik senilai total Rp1,5 miliar untuk wilayah terdampak bencana seperti di Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes yang masing-masing Rp100 juta. Sedangkan untuk Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan masing-masing menerima Rp150 juta. Kemudian Kota Semarang yang memiliki area terdampak paling luas menerima bantuan senilai Rp200 juta..

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah. Masyarakat yang sudah menderita harus segera kita penuhi kebutuhan dasarnya,” tegas Suharyanto. (HR/hn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.