BREBES, korantegal.com – Terik matahari begitu menyengat, untuk mengurangi rasa panas, Agus terpaksa memanfaatkan kaos miliknya sebagai penutup kepala. Ia juga harus memakai kacamata hitam untuk mengurangi rasa silau di mata.
Jam sudah menunjukan pukul tiga sore. Bersama dengan lima rekan kerjanya, Jumat (2/9/2022) Agus masih harus menyelesaikan pemasangan tiang kerangka baja bagian atas di lapangan tenis komplek GOR Sasana Kridha Adhi Karsa Brebes.
Pria asal Bumiayu ini mengaku sudah bekerja di proyek pembangunan lapangan tenis sejak satu bulan yang lalu. Bersama rekan sekampungnya, ia dipekerjakan oleh bengkel las asal Bumiayu untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Ia rela jauh dari keluarga karena harus tinggal di mes yang tersedia di lokasi kerja. Namun Agus mengaku tidak mengetahui persis kapan proyek itu selesai. Yang ia tau, pemilik bengkel minta pekerjaan itu sudah harus selesai dalam waktu dua bulan sejak dimulai pekerjaan.
“Bos cuma bilang pekerjaan harus selesai dalam waktu dua bulan. Sedang disini saya dan teman-teman sudah bekerja selama satu bulan,” tutur Agus.
Rupanya Agus tahu persis akan resiko pekerjaan yang dilakoni. Dari rumah ia sudah membawa sepatu untuk melindungi kakinya.
Hanya saja tidak satupun pekerja yang disediakan helm pengaman kepala selama mereka bekerja.
“Kalau helem atau pengaman kepala tidak disediakan. Apa adanya saja,” tambahnya lagi.
Dan meski tersedia rompi di direksi keet (bedeng), namun mereka enggan memakainya tanpa ada alasan yang jelas.
Seperti diketahui, proyek pembangunan tribun lapangan tenis dianggarkan senilai Rp 1 Miliar. Proyek tersebut digarap oleh CV Tunas Perdana yang beralamat di Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Dan sesuai dengan kontrak kerja, proyek milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes itu telah dimulai sejak Tanggal 5 Juli 2022. Tapi sayang, di papan informasi proyek yang ada di lokasi pekerjaan tidak dicantumkan kapan waktu pekerjaan itu harus diselesaikan.
(Harviyanto)