Korantegal.com – Rekaman Peta naskah penting VOC awal Jawa Tengah, berfokus pada Kerajaan Mataram pada masa kedutaan Belanda yang dipimpin oleh Kapten Tack ke Surakarta pada tahun 1685.
Peta tersebut menunjukkan Samarang (Semarang) di pantai utara Jawa Tengah, serta beberapa kota pesisir lainnya. Titik fokus peta adalah ekspedisi ke selatan, dengan tempat pertama yang menjamin anotasi penting adalah Ongaran (Ungaran), diikuti oleh Chiandi dan Salatiga, sekitar 10 mil ke selatan. Lebih jauh ke selatan, terlihat dua Gunung Berapi, Genung Merbabu (utara) dan Letusan Merapi (selatan), dengan tujuan akhir adalah Mataram ( Cartasoera, kemudian situs Istana Raja).
Berdasarkan Naskah Peter Barber, peta tersebut digambar oleh tangan penutur asli Jerman di bagian akhir abad ke-17, berdasarkan pembentukan huruf tertentu dan kesalahan kecil dalam ejaan Latin, yang akan menjadi indikasi dari bahasa asli penulis.
Peta itu di atas kertas bertuliskan watermark Kota Amsterdam (Laurentius 261), yang tampaknya digunakan hingga sekitar tahun 1692.
Kesultanan Mataram adalah pemerintahan utama Jawa merdeka terakhir di Jawa, sebelum pulau itu dijajah oleh Belanda. Itu adalah kekuatan politik yang dominan di pedalaman Jawa Tengah dari akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-18. Kesultanan secara signifikan memperluas kekaisarannya pada paruh pertama abad ke-17. Setelah itu, pada masa pemerintahan Raja Amangkurt, pada tahun 1677, Kesultanan mendapat tantangan besar untuk menguasai wilayah tersebut.
VOC di Batavia mengirimkan ekspedisi yang dipimpin oleh Kapten Tack, perwira yang telah merebut Trunajaya sebelumnya. François Tack (1649-1686) memimpin delegasi VOC kepada Raja Amangkurat II di istana baru di Cartasoera.
Sumber:
– buku catatan Peter Barber VOC Manuscript (Sultanate of Mataram — Dutch Expedition to Surakarta, Central Java)
– Lawrence Ruderman Antique Maps
Alih Bahasa: Kamus Bahasa Belanda
