TEGAL – Ketekunan dan semangat pantang menyerah membawa Muhammad Tarmuji (29), mahasiswa program studi Manajemen di Tegal Muhammadiyah University (TMU), menjadi salah satu contoh sukses peternak muda inspiratif di Kabupaten Tegal. Kini, ia menjadi pemilik Tarmuji Jaya Farm, sebuah usaha peternakan kambing yang telah memiliki lebih dari 2.000 ekor domba di dua lokasi kandang berbeda.
Perjalanan Tarmuji tidaklah mudah. Ia sempat gagal saat mencoba bertani setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai teknisi di perusahaan industri sepeda motor di Jabodetabek. Bermodal pesangon Rp30 juta dan ilmu bertani dari YouTube, usahanya justru berakhir dengan kegagalan. Tak menyerah, ia kembali merantau ke Jakarta dan bekerja serabutan berjualan telur, memperbaiki motor, membantu berdagang nasi goreng, hingga menjadi teknisi listrik di sebuah perusahaan.
Kesempatan datang ketika ia bertemu seorang pegawai bank lulusan pertanian yang memberinya modal Rp1 juta. Dari situ, Tarmuji memulai usaha budidaya cacing dengan memanfaatkan kotoran sapi. Hasilnya ia olah menjadi pupuk organik dan pestisida nabati yang digunakan di lahan pertanian milik keluarganya. Keuntungan dari usaha tersebut menjadi modal awal untuk memulai beternak sapi dan kemudian kambing.
Dari ketekunannya, Tarmuji menarik perhatian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal yang kemudian mengirimnya mengikuti program magang ke Jepang selama setahun. Pengalaman itu memperluas wawasan agrobisnisnya, terutama dalam efisiensi dan inovasi di bidang peternakan. Sekembalinya ke tanah air pada 2020, ia melihat peluang besar di bisnis penggemukan domba, mengingat tingginya permintaan daging kambing di Tegal.
Kini, Tarmuji Jaya Farm berdiri di atas lahan seluas 1.750 meter persegi di Desa Dukuhwaru dengan kapasitas 2.000 ekor kambing. Farm tersebut bahkan telah dilengkapi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Tarmuji memasok daging domba ke sejumlah warung sate ternama, seperti Cempe Lemu, serta ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Dalam pengelolaan usahanya, Tarmuji menerapkan sistem keuangan modern layaknya perusahaan profesional.
“Saya menerapkan sistem keuangan seperti PT. Sebagai pemilik, saya digaji tetap setiap bulan agar keuntungan bisa digunakan untuk pengembangan usaha tanpa terganggu kebutuhan pribadi,” ujarnya. Tarmuji juga aktif membagikan ilmu dan motivasi kepada anak muda agar berani menekuni dunia peternakan yang penuh peluang.
Menanggapi keberhasilan mahasiswanya, Prof. Jebul Suroso selaku Rektor Tegal Muhammadiyah University (TMU) menyampaikan apresiasi atas semangat dan prestasi Tarmuji.
“Tarmuji adalah wujud nyata visi TMU sebagai entrepreneur university yang berwawasan global dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Kami berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Rektor TMU.
Melalui kisahnya, Tarmuji membuktikan bahwa dengan ilmu, tekad, dan inovasi, generasi muda mampu menjadi pelaku usaha sukses yang mandiri dan berdampak bagi lingkungan sekitarnya.










