Warureja – Pembangunan rigid beton pada ruas jalan Warurejo-Kedungjati diperkirakan selesai awal bulan November 2023 ini. Anggaran perluasan dan pengerasan jalan sepanjang 10 kilometer ini mencapai Rp13 miliar yang berasal daripendanaan APBD Kabupaten Tegal senilai Rp4 miliar dan selebihnya Rp9 miliar dari bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo usai meninjau progres pekerjaan pembangunan jalan bersama Bupati Tegal Umi Azizah di wilayah Kecamatan Warureja, Jumat (25/08/2023).
Teguh menuturkan, progres pekerjaan dari pendanaan APBD Kabupaten Tegal sudah tuntas dikerjakan dengan spesifikasi pelebaran jalan menggunakan rigid beton yang dilapisi Aspal Laston Lapis Aus (AC-WC) atau aspal lapisan paling atas. Sementara untuk pekerjaan dari pendanaan APBD Provinsi Jawa Tengah kemajuannya baru mencapai 28 persen.
Selain itu juga terdapat pekerjaan peningkatan kualitas jalan pada ruas jalan Sigentong-Kreman dengan rencana panjang 900 meter dan lebar empat sampai lima meter yang ditargetkan selesai bulan Oktober 2023 mendatang. Sementara untuk pekerjaan serupa pada ruas jalan Kendayakan yang berbatasan dengan Dukuh Bandung, Kabupaten Pemalang progresnya mencapai 90 persen.
Terkait itu, Teguh pun menyampaikan laporannya per Juli 2023, di mana kemajuan pekerjaan pembangunan maupun pemeliharaan jalan dari pendanaan APBD Kabupaten Tegal secara keseluruhan belum mencapai 50 persen. Menurutnya, ini terjadi karena ada beberapa ruas jalan yang belum diperiksa hasil pekerjaannyadan dicairkan terminasi anggarannya.
“Dari hampir 400 paket pekerjaan di bidang jalan dan jembatan secara kumulatif sudah 90 persen progres pekerjaannya di lapangan selesai, apalagi yang nilainya di bawah Rp200 juta. Namun di sini masih banyak hasil pekerjaan yang belum diperiksa dan ada beberapa yang belum dicairkan anggarannya,” tuturnya.
Teguh menuturkan jika sebagian besar pekerjaan jalan maupun jembatan tahun 2023 ini akan selesai tepat waktu sesuai target kontrak kerja dengan penyedia jasa konstruksi.
Senada dengan Teguh, Bupati Umi meminta kepada rekanan bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dirinya tidak ingin masyarakat menunggu terlalu lama karena pekerjaan konstruksi yang mundur dari jadwal, apakah itu karena gangguan pasokan material, keuangan atau tenaga kerja. Hal tersebut menurutnya dapat mengganggu mobilitas warga yang dapat berdampak sosial maupun ekonomi.
“Saya harap semua pekerjaan kontruksi jalan dan jembatan bisa selesai tepat waktu, tepat mutu. Jangan biarkan masyarakat menunggu terlalu lama, apalagi jika sampai terganggu mobilitas barang dan jasanya, bisa berimbas ke ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini pun meminta konsultan pengawas dan dinas terkait untuk terus memantau perkembangan proyeknya di lapangan, disamping pula mengantisipasi adanya kendala di internal perusahaan penyedia konstruksi. Umi pun menegaskan dirinya akan terus memantau progres pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di wilayahnya. (EW/hn)