Scroll kebawah untuk baca artikel
Peristiwa

Gempa Bumi Guncang Wilayah Sirampog Brebes, Puluhan Rumah Rusak

×

Gempa Bumi Guncang Wilayah Sirampog Brebes, Puluhan Rumah Rusak

Sebarkan artikel ini
Kondisi rumah warga di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes yang rusak akibat gempa yang terjadi, Selasa (28/9/2021) pagi. [Dok. PMI Kabupaten Brebes]

BREBES, korantegal.com – ‎Gempa bumi dengan magnitudo 3.0 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Brebes, Selasa (28/9/2021). Puluhan rumah rusak akibat peristiwa tersebut.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG), gempa tektonik itu terjadi sekitar pukul 08.40 WIB di wilayah Kabupaten Brebes.‎

Episenter gempa terletak di koordinat 7,17 LS dan 109,03 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9 km arah Timur Laut Bumiayu Brebes pada kedalaman 11 km.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Kabupaten Brebes Nushy Mansyur mengatakan, gempa dirasakan ‎di wilayah Kecamatan Sirampog. Dia menyebut sedikitnya ada 23 rumah di wilayah tersebut yang rusak akibat gempa.

“Laporan sementara ada 23 rumah di Desa Dawuhan dan Desa Sidadi, Kecamatan Sirampog yang rusak akibat gempa, tapi ini masih diasesmen di lapangan,” kata Nushy seperti dilansir Suara.com (jaringan media korantegal.com), Selasa (28/9/2021).

Menurut Nushy, puluhan rumah tersebut mengalami kerusakan ringan dan sedang. Rata-rata kerusakan pada bagian tembok.

‎”Rata-rata tembok retak. Ada dua rumah yang kelihatan membahayakan, temboknya agak miring, itu kita anjurkan sementara untuk menginap di tetanggannya,” ungkapnya.

‎Selain kerusakan pada rumah-rumah warga, gempa juga menimbulkan retakan pada tanah. Retakan tanah yang besar berada di daerah Igir Gowok, Kecamatan Sirampog.

“Di pucaknya ada rekahan tanah sepanjang 150 meter. Ini yang kita harus waspadai. karena itu tanahnya sudah berubah fungsi, tadinya hutan pinus sekarang menjadi ditanami sayuran,” ujar Nuhsyi.

Menurut Nushy keberadaan rekahan tersebut diwaspadai karena rawan menyebabkan longsor jika turun hujan lebat‎. Terlebih di bawahnya terdapat permukiman warga.

“Rekahannya cuma 5 sentimeter, tapi kalau kena air hujan bisa makin lebar. Makanya tadi kita koordinasi dengan desa supaya menutupi rekahan itu,” ujarnya.

Menurut dia, ‎gempa bumi akibat sesar Brebes sudah beberapa kali terjadi. Namun magnitudonya tidak sampai 3.0 seperti yang terjadi pada Selasa pagi.

“Paling magnitudonya 2 atau 2 koma. Kebetulan juga, ini pusat gempanya agak dangkal, sekitar 5 km di bawah tanah jadi agak terasa,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.