TEGAL – Keris adalah salah satu senjata di jaman kerajaan di Pulau Jawa. Keris dimitoskan mengandung unsur magic. Untuk membuat keris yang ampuh, membutuhkan proses yang lama. Empu harus menjalani ritual. Semedi di sebuah tempat. Tidak makan dan minum. Tidak tidur. Itu dilakukan selama 40 hari. Jika sudah melakukan itu, keris dipastikan memiliki kesaktian.
Ken Arok pada jaman kerajaan Singosari sangat terkenal dengan senjata kerisnya. Bahkan, Ken Arok tega membunuh Empu Gandring yang sudah membuatkan kerisnya.
Kemudian pada jaman kerajaan Mataram Yogyakarta, Pangeran Diponegoro juga terkenal menggunakan senjata keris. Kala itu, tentara Belanda selalu takut menghadapi Diponegoro, karena ada keris saktinya.
Belakangan, bisnis keris muncul lagi. Para kolektor rela merogoh koceknya hanya untuk mendapatkan sebuah keris yang dipercaya sakti. Harga keris bervariatif. Mulai dari puluhan juta, hingga ratusan juta rupiah. Jenis kerisnya juga beragam. Termasuk kegunaannya. Kenapa harganya selangit, karena cara membuatnya membutuhkan waktu yang lama. Tidak hanya itu, keris juga memiliki khasiat yang ampuh. Itu bagi yang percaya dengan senjata tersebut.
Salah satu kolektor keris, Sanusi,90 warga RT 04 RW 02 Dukuh Ketitang, Desa Ketanggungan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal mengaku memiliki keris yang cukup banyak. Kerisnya selalu harum. Karena diberi parfum khusus.
“Keris ini tidak bikin. Tapi datang sendiri ke rumah saya. Karena saya sering ritual,” kata Sanusi.
Dia mengaku memiliki lebih dari 10 keris. Nama-nama keris itu diantaranya, Pancuran Emas. Khasiatnya untuk kewibawaan. Lalu keris Surahman Ganjur. Keris itu untuk usaha dagang. Bisa juga untuk orang yang biasa dakwah atau pidato.
Kemudian keris Cempaka Bungkem. Gunanya untuk membungkam lawan atau musuh. Selain itu, juga ada keris Sabuk Inten. Keris ini turunan Naga Sasra. Diutamakan yang pegang keris itu yang memiliki jabatan tinggi seperti komandan maupun kepala.
“Keris Samyang Wenang, Naga Runting, Setan Kober dan keris Pedut juga ada. Semuanya ada khasiatnya masing-masing dan harganya bervariasi,” pungkasnya. (samsudin)