Scroll kebawah untuk baca artikel
Sosial

Inilah yang Dilakukan Garda Bangsa saat ada Bencana Banjir di Warureja

×

Inilah yang Dilakukan Garda Bangsa saat ada Bencana Banjir di Warureja

Sebarkan artikel ini
Jajaran pengurus Garda Bangsa Kabupaten Tegal yang merupakan organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

WARUREJA, korantegal.com – Salah satu rumah warga di RT 05 RW 03 Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal rusak parah pasca diterjang banjir. Meski tidak ada korban jiwa, tapi pemilik rumah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kondisi itu membuat iba jajaran pengurus Garda Bangsa Kabupaten Tegal yang merupakan organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Saat mendengar kabar ada rumah yang rusak akibat diterjang banjir, kami langsung mengumpulkan uang untuk membantu keluarga korban,” kata Ketua Garda Bangsa Kabupaten Tegal, H Nurohman, Selasa (2/2/2021).

Dia menuturkan, pemilik rumah itu bernama Riyanti yang berusia sekitar 40 tahun. Ibu rumah tangga ini memiliki tiga orang anak. Sedangkan suaminya berprofesi sebagai buruh tani. Penghasilannya setiap hari tidak menentu. Diperkirakan antara Rp 30 ribu hingga Rp 70 ribu. Itu pun jika ada orang yang menyuruhnya. Jika tidak ada pekerjaan, terpaksa harus kerja serabutan lainnya. Menurut Nurohman, ketika Dukuh Sukalila Desa Sukareja diterjang banjir beberapa pekan silam, aktifitas warga di desa tersebut nyaris lumpuh. Bahkan, sebagian warga tidak bisa bekerja karena mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Sedangkan lahan pertanian hampir semuanya digenangi banjir. Karena itulah, Garda Bangsa memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 25 juta untuk membangun rumah Riyanti yang rusak parah setelah diterjang banjir.

“Rumah Ibu Riyanti sedang kami perbaiki. Karena kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Nurohman, yang merupakan paman dari Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal ini.

Selain membantu Rp 25 juta, Nurohman mengaku juga membelikan kasur sebanyak 150 unit. Kasur itu kemudian dibagikan kepada warga Dukuh Sukalila. Menurut Nurohman, bantuan kasur itu bukan dari kantong pribadinya, melainkan dari anaknya yang bernama Farhan.

“Anak saya (Farhan) membantu Rp 100 juta untuk membeli kasur sebanyak 150 unit,” ucapnya.

Sementara itu, Riyanti mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. Dirinya tak menyangka jika ada yang membantu memperbaiki rumahnya hingga layak ditempati lagi. Dia bahkan sempat terharu dan menangis saat tim Garda Bangsa mendatangi rumahnya.

“Saya benar-benar terharu. Saya tidak menyangka jika ada yang mau membantu keluarga saya. Sebab, kondisi rumah saya tidak layak ditempati. Terima kasih untuk Garda Bangsa,” ujar Riyanti seraya meneteskan air matanya. (jeki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.