“Perasaan diterima sangat berarti bagi saya, mirip dengan saat berkumpul bersama teman-teman difabel,” katanya. Keberhasilan Amin dalam menghadapi tantangan ini menunjukkan ketekunan dan keberanian yang luar biasa.
Setelah lulus, Amin berharap dapat menemani orang tuanya yang sudah lanjut usia dan melanjutkan passion-nya dalam menulis. Ia ingin merampungkan novel yang telah lama ia impikan. Dalam menghadapi perjalanan kuliahnya yang penuh liku ini, Amin memberikan motivasi bagi rekan-rekannya. Ia mendorong mahasiswa untuk bertanya pada diri sendiri tentang alasan mereka berkuliah dan mengingat orang-orang yang berjuang mendukung mereka.
“Motivasi terbaik datang dari dalam diri. Ingatlah orang-orang yang berharap dan berdoa untuk kesuksesan kita,” tegasnya.