Slawi – Program penataan Kota Slawi menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan Kabupaten tahun 2024. Pasalnya, Kota Slawi merupakan simpul penghubung ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal. Sehingga aspek kebersihan dan keindahan yang menjadi daya tarik Kota Slawi juga harus ditingkatkan untuk menambah kenyamanan setiap warga yang berhuni dan melintas. Pada gilirannya, arus wisatawan akan semakin meningkat dan perekonomian desa bisa ikut tumbuh dan berkembang.
Pernyataan ini disampaikan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat membuka kegiatan Musrenbangcam di Pendopo Kantor Kecamatan Slawi, Selasa (06/02/2024).
Menurutnya, musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam) merupakan proses penjaringan aspirasi perwakilan masyarakat desa dan komunitas di tingkat kecamatan secara partisipatif terkait usulan program dan kegiatan pembangunan yang diperlukan masyarakat untuk mengatasi masalah publik atau meraih kesejahteraan umum.
“Forum ini penting karena sekaligus memetakan rencana program dan kegiatan yang akan direalisasikan pada tahun berjalan ini serta mengevaluasi program apa yang tidak tercapai tahun 2023 lalu mengingat Kota Slawi adalah daerah inti, pusat pertumbuhan Kabupaten Tegal,” ucap Agustyarsyah.
Menurutnya, secara geolokasi, Kota Slawi merupakan simpul penghubung menuju tempat pariwisata di Kabupaten Tegal. Sehingga keberadaan Kota Slawi secara estetika harus bisa mencitrakan kesan yang baik, ramah dan nyaman. Aspek ini bisa diraih dengan melakukan penataan koridor perkotaan Slawi, merevitalisasi taman-taman kota, melakukan penghijauan hingga perbaikan sarana dan infrastruktur kota.
Selain itu, Agustyarsyah memandang kehidupan sosial perkotaan di Kota Slawi juga perlu didinamisasi dengan mengajak serta peran komunitas pemuda untuk menampilkan bakat dan karya seninya. Terlebih, dalam waktu dekat Pemkab Tegal akan merenovasi panggung Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) untuk mendukung konsep taman budaya.
Menurutnya, kehadiran anak-anak muda di ruang publik dengan unjuk karya dan daya kreativitasnya akan mendukung konsep pengembangan Kota Slawi sebagai kota kreatif dan budaya.
Sementara itu, Camat Slawi Sularko Bekti Raharjo menyampaikan sejumlah usulan kegiatan yang dihimpun dari masing-masing perwakilan desa. Usulan tersebut didominasi oleh kegiatan infrastruktur berupa pengaspalan jalan. Sedangkan di bidang kesehatan pihaknya mengusulkan penanganan stunting yang angka prevalensinya mencapai 17,3 persen.
Pada kesempatan ini pihaknya juga menyoroti soal pemberian jaminan ketenagakerjaan bagi ketua RT dan ketua RT di lingkungan pemerintah kelurahan.
“Pemerintah desa bisa mengalokasikan dana desanya untuk bantuan iur BPJS Ketenagakerjaan ketua RT dan RW, tapi pemerintah kelurahan yang tidak punya dana desa diusulkan mengalokasikan bantuan iur jaminan ketenagakeraan untuk melindungi ketua RT/RW dari risiko kerja, terutama mereka yang non ASN,” pungkasnya. (HR/hn)